3 Larangan Soal Kebiasaan Ngemil pada Anak
Pentingkah snack time? Penting sekali, terutama untuk anak usia sekolah, karena kehadiran asupan nutrisi yang stabil dan teratur akan membantu konsentrasi, daya ingat, dan aktivitas anak saat di sekolah maupun di rumah. Sebaiknya orang tua mengakomodasi dan memahami kebutuhan akan snack time, sehingga lebih siap dengan pilihan makanan sehat yang bisa dikonsumsi anak. Hal ini untuk menghindarkan anak menjadi terlalu lapar dan makan apa saja yang dia dapat, yang belum tentu terjamin menyehatkan. Snack time juga merupakan waktu yang tepat untuk menyisipkan nutrisi-nutrisi yang sulit dimasukkan ke jam makan besar, seperti buah maupun produk susu. Sehingga kebutuhan akan makanan yang berigizi seimbang bisa terpenuhi.
Jika orang tua menyadari pada jam snacking anak justru dapat makan lebih banyak/dengan porsi besar, sebaiknya diakomodasi dengan mengganti jam itu menjadi makanan utama dan jam makan berikutnya menjadi snacking.
Selain itu, snack time juga bagus untuk bonding time antara orang tua dan anak. Di jam snack time, permintaan untuk menghabiskan makanan maupun makan dengan cepat biasanya tidak terlalu ditekankan oleh orang tua. Hal ini akan berdampak positif kepada anak, sehingga mereka juga menjadi lebih relaks. Pengenalan makanan baru juga bisa dilakukan saat snack time.
3 hal yang perlu dihindari:
1. Waktu snack time yang tidak berpola. Hal ini akan memicu kebiasaan grazing atau makan sepanjang waktu tanpa disadari. Snack time adalah bagian dari pola makan sehat.
2. Pemilihan makanan yang kosong nutrisi. Makanan kosong nutrisi biasanya juga tinggi kalori, seperti kerupuk, keripik, dan kue-kue manis. Pemilihan makanan yang kosong nutrisi akan memicu terjadinya overweight atau obesitas karena terlalu banyak kalori yang masuk tanpa nutrisi yang cukup.
3. Menghilangkan snack time sama sekali. Karena kebutuhan anak untuk mendapat tambahan asupan nutrisi dan gizi, juga memuaskan rasa laparnya jadi tidak terakomodasi.