10 Tanda Anak Alami Masalah Motorik
Setiap orang tua pasti mudah merasa khawatir jika sedikit saja menemukan ‘keanehan’ atau ‘ketidaksamaan’ antara anak dengan balita lainnya. Menurut Direktur Eksekutif Pathways Center di Illinois, Gay Girolami, perasaan mudah khawatir itu wajar saja dan justru diperlukan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya masalah pada anak, terutama masalah keterlambatan perkembangan motorik. Dengan begitu, antisipasi dapat dilakukan sedini mungkin.
Umumnya, balita memperoleh keterampilan motorik dalam urutan yang sudah bisa diprediksi, dimulai dari belajar merangkak, lalu berjalan, memanjat, hingga akhirnya bisa melompat dengan kedua kaki.
Namun, urutan ini mungkin tidak konsisten pada tiap anak. Misalnya, ada juga anak yang tidak melalui fase merangkak, namun bisa langsung berjalan. Meski begitu, bukan berarti anak ini mengalami gangguan perkembangan motorik. Anda boleh merasa khawatir anak mengalami masalah pada perkembangan motoriknya jika mendapati 10 tanda berikut:
1. Keterampilan motorik mengalami kemunduran, misalnya si kecil sudah bisa berdiri, namun tiba-tiba menjadi lemas tanpa sebab.
2. Anggota badan, seperti tangan dan kaki, tampak kaku.
3. Otot-otot geraknya tampak terlalu lemas, seperti terkulai.
4. Si kecil belum berjalan meski usianya sudah memungkinkan.
5. Si kecil berjalan jinjit.
6. Si kecil lebih menikmati menggunakan satu tangan atau salah satu sisi bagian tubuhnya saja.
7. Si kecil tampak sangat kikuk.
8. Si kecil terus bergerak.
9. Si kecil mengalami kesulitan menangkap dan memegang benda-benda.
10. Si kecil terus-menerus ngiler dan dibarengi dengan kesulitan makan.