Ada banyak manfaat bila anak bergerak aktif. American Academy of Pediatrics meyakini bahwa anak yang ikut serta dalam kegiatan olahraga akan berkembang kemampuannya secara fisik maupun sosial. Salah satu kegiatan yang disarankan adalah gymnastic, senam yang memberikan serangkaian gerakan komprehensif yang memadukan kekuatan, kelenturan, kecepatan, keseimbangan, koordinasi gerak, kekuatan, dan disiplin.
- Keuntungan Berlatih Gymnastic
Senam, sama seperti olahraga lain, akan membantu koordinasi motorik kasar anak. Kelebihan lain, anak akan memiliki kesadaran akan tubuhnya, termasuk bagaimana mengontrol dan mengkoordinasi setiap anggota tubuhnya. Berlatih gymnastic membutuhkan komitmen dan konsentrasi penuh. Pengalaman positif selama latihan akan membangun kepercayaan diri anak. Anak juga akan belajar memahami aturan dalam gymnastic untuk keamanannya dan orang-orang di sekitarnya.
Berlatih secara teratur di kelas gymnastic member kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, sekaligus bekerja sama dalam tim. The Gymnastic Academy of Boston percaya bahwa senam akan membuat anak belajar kemampuan sosial, seperti mendengarkan orang lain, mengikuti arahan, bergantian giliran, bersikap tenang, dan menghargai orang lain. Anak-anak juga bisa bersenang-senang, bertemu dengan teman-teman baru, serta belajar menjadi lebih mandiri.
- Usia Berapa Si Kecil Dapat Berlatih Gymnastic?
Anak-anak di bawah usai 6 tahun belum siap dengan olahraga yang memiliki banyak aturan, seperti futsal atau basket. Namun sejak usia 2 tahun, anak-anak disarankan melakukan gerakan untuk melatih motorik kasar, seperti berlari, berjalan, melompat, atau berguling. Maka, kegiatan yang disarankan untuk anak usia 2 – 5 tahun adalah gymnastic. Sekarang, sudah banyak kelas gymnastic untuk balita, kok.
- Apa Saja yang Dilakukan di Kelas Gymnastic?
Setiap pelatih memiliki metode masing-masing. Namun, semua memiliki prioritas yang sama, yaitu keamanan. Kelas gymnastic harus dibuat menyenangkan karena akan menjadi pengalaman positif bagi anak. Pelatih bisa memasang musik untuk pemanasan. Atau, gunakan gerakan-gerakan yang meniru binatang, misalnya lompat-lompat ala kelinci atau berjalan merangkak. Setiap gerakan yang dilakukan anak harus diawasi pelatih.
Foto : Fotosearch