Ajak Anak Berolahraga di Gym Ada Aturannya
Ingin agar anak cukup aktif, adalah salah satu alasan Anda mendorongnya untuk mulai berolahraga. Tapi, terkadang Anda bingung juga memilih program olahraga yang cocok untuknya. Masalahnya, minat anak kerap berubah-ubah, bulan ini tergila-gila sepakbola, bulan berikutnya suka sekali berenang, beberapa bulan kemudian hobi berenang jadi ‘tenggelam’ dan ia mulai keranjingan dance. Kan, rugi juga mendaftarkannya ke klub olahraga kalau minatnya masih tak menentu.
Anak-anak memang masih bereksplorasi ingin mencoba segala hal, termasuk olahraga. Kalau anak termasuk yang masih suka coba-coba hal baru, kenapa tidak mendaftarkannya ke pusat kebugaran (gym)? Pilihannya, bisa gym yang menyediakan aktivitas dan kelas untuk anak, atau gym khusus anak-anak. Di tempat itu tersedia bermacam-macam latihan fisik yang bisa diikutinya, sehingga ia tidak cepat bosan.
Dance
Di kelas gym dewasa pun jenis latihan yang satu ini sangat banyak peminatnya. Dance memang menjadi salah satu cara menyenangkan untuk berlatih aerobik. Berbagai macam kelas dance bisa jadi cara membakar lemak dan meningkatkan kekuatan kardio, mulai dari bellydance, zumba, hiphop, sh’bam, body jam, sampai salsa.
Salah satu yang bisa diikuti anak adalah zumba. Dirancang oleh Alberto Perez asal Kolombia, zumba adalah dance sekaligus aerobik. Koreografinya terdiri dari berbagai macam tarian latin seperti samba, soca, salsa, merengue, mambo, ada juga hip-hop dan unsur martial art, mengikuti kelas zumba jadi serasa menari di suatu pesta, bukan sekadar olahraga, itulah mengapa dance workout satu ini menjadi hit di seluruh dunia.
Serunya lagi, zumba mempunyai kelas-kelas khusus yang dirancang untuk anak-anak. Koreografi nya lebih mudah diikuti si kecil dan gerakannya pun tidak ‘sensual’ seperti kelas zumba dewasa. Musik pengiring latihan juga dipilih yang beat dan liriknya sesuai untuk anak.
Kelas Zumba Kids ditujukan untuk anak yang berusia 7-11 tahun sedangkan Zumba Kids Junior untuk si kecil yang berusia 4-6 tahun. Bahkan, kabarnya, sekarang ada program Zumbini, yaitu kelas Zumba bagi anak 0-3 tahun untuk dance dengan mama atau papanya.
Selain kelas zumba, kelas dance yang ramai diminati anak-anak adalah hiphop. Anak-anak, terutama pada usia sekolah, biasanya menyukai hal-hal yang keren atau cool, dan hip hop dance masuk kriteria tersebut.
Musik pengiring hip hop enerjik, bertempo cepat, dan gerakan tariannya membuat anak menggerakkan seluruh tubuh. Pasti menggemaskan melihat Justin Timberlake mungil Anda bergoyang.
Yoga
Bukan hanya buat mama dan papa, latihan yoga juga banyak manfaatnya buat anak, lho. Secara fisik, latihan yoga bermanfaat meningkatkan kelenturan tubuh, keseimbangan, koordinasi gerak tubuh dan kekuatan otot anak. Secara mental, yoga dapat membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi serta membantu anak menghadapi stres dan kondisi emosi yang sedang galau.
Latihan meditasi di kelas yoga membantu anak untuk belajar tenang. Selain itu, kelas yoga untuk anak banyak menggunakan cerita sehingga mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.
Berbeda dengan kelas yoga dewasa yang serius dan tenang, kelas yoga untuk anak dirancang agar fun dan simple. Misalnya, instruktur akan menggunakan cerita imajinatif seperti ‘mengajak’ anak-anak ke kebun binatang atau ke hutan dan bertemu hewan-hewan.
Sepanjang ‘perjalanan’ mereka melakukan pose yoga sesuai dengan hewan dan tanaman yang ditemui, seperti pose cobra, pose kucing, pose pohon, dan sebagainya. Durasi tiap pose juga jauh lebih singkat dibanding kelas yoga dewasa, hal ini untuk menyesuaikan dengan rentang perhatian anak dan menghindari kebosanan pada anak.
Beberapa gym mengadakan kelas yoga untuk anak dan orangtuanya. Jadi Anda bisa melakukan aktivitas bonding sekaligus berolahraga bersama anak. Asyik kan?
Gymnastics
Anak Anda tertawa-tawa sambil berguling-guling di karpet mencoba jungkir balik? Berteriak-teriak seru sambil bolak-balik melompat dari sofa ke karpet? Suka sekali bergelayutan di dahan pohon di halaman?
Dan Anda selalu berteriak-teriak menyuruhnya berhenti karena takut ia jatuh serta melukai dirinya. Kalau begitu kenapa tidak membawanya mencoba kelas gymnastic di gym? Dilengkapi dengan peralatan untuk menjaga keamanan dan mencegah cedera pada anak, ia bisa berguling, melompat, jungkir balik, berayun, bergelantungan di bawah pengawasan instruktur profesional. Bahkan anak usia 1-2 tahun sudah mulai bisa mengikuti kelas gymnastic.
Latihan gymnastic untuk anak di pusat kebugaran tentu berbeda dari latihan gymnastic ala atlet. Di kelas gymnastic umum, programnya dibuat ringan dan menyenangkan bagi si kecil, dirancang untuk mengembangkan kemampuan koordinasi gerak tubuh, keseimbangan, kelenturan serta kemampuan motorik kasar dan motoric halus.
Baca Juga: Melatih Tubuh Anak Lewat Gymnastic
TRX
TRX adalah jenis latihan yang pada prinsipnya memanfaatkan gravitasi dan beban tubuh sendiri untuk melatih kekuatan, keseimbangan, koordinasi dan fleksibilitas. Awalnya dirancang oleh anggota Navy SEAL yang membutuhkan alat latihan fi sik yang ringkas namun multifungsi agar mudah dibawa ke mana-mana dalam setiap penugasan dan tidak membutuhkan ruangan luas untuk latihan.
Pada perkembangan selanjutnya, TRX jadi ngetop di industry kebugaran dan digunakan berlatih baik oleh atlet profesional maupun oleh mereka yang sekedar ingin membentuk tubuh dan menjaga kebugaran.
Latihan TRX bisa dilakukan oleh siapa saja: tua, muda, atlet, orang biasa, ibu rumah tangga, siapa saja dengan tingkat kebugaran bagaimana pun! Bisa berlatih secara individual dengan pelatih atau mengikuti group exercise. Latihan TRX cocok dilakukan anak karena bebannya adalah berat tubuh sendiri, sehingga tidak berisiko mengganggu pertumbuhan tulangnya. Bila anak berminat, pastikan ia didampingi instruktur bersertifikat, agar teknik latihannya benar sekaligus menghindari cedera.