Alasan Tak Boleh Berbohong pada Anak
Mungkin Mama sering melakukan white lie (kebohongan demi kebaikan) seperti ini: “Setiap hari Rabu tiba, saya selalu ‘berjuang’ membawa anak, Gio, ke tempat les baca-tulis. Mulai bujukan manis sampai ancaman sudah pernah saya berikan. Tapi tetap saja hari Rabu selalu menjadi hari ‘pertempuran’ bagi kami,” ungkap Maya Gunadi di Surabaya.
Sampai suatu saat Maya menakut-nakutinya bahwa Piet Hitam, pembantu Sinterklas, akan memasukkannya dalam karung bila dia tidak mau belajar. “Sejak itu, jarang sekali saya harus mengerahkan tenaga untuk membawa Gio les di hari Rabu. Tapi sejak saat itu, ia selalu menangis meraung-raung setiap kali Natal tiba dan kami sekeluarga hendak berfoto bersama Sinterklas dan Piet Hitam!” keluh ibu dari Giovannie (5) dan Jovan (2) ini.
Cara yang lebih baik: Melontarkan white lie memang begitu menggoda di saat-saat darurat. Namun, setelah beberapa saat, taktik menakut-nakuti ini bisa berubah menjadi bumerang bagi Anda sendiri. Jadi, menurut Bonnie Maslin, penulis buku Picking Your Battles, memang sebaiknya Anda berkata jujur sejak awal.
Mama Maya mungkin bisa mencobanya dengan berkata, “Mama mengerti kamu kadang-kadang malas les ya, mama juga kadang suka malas ke kantor.” Berempati dengan perasaan anak akan mengurangi penolakan-penolakannya yang menjengkelkan.