Ajari Anak Etika Berinternet
Di pengujung tahun 2016, banyak sekali kejadian besar yang diawali dari status maupun sebaran berita di media sosial. Sayang, tak semua kejadian memiliki dampak positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Sebagian besar malah justru memicu sentimen kebencian dan perpecahan bangsa, dengan kata-kata tajam, bahkan kasar, dalam komentar maupun status tersebut.
Sedihnya, anak-anak remaja turut berpartisipasi dalam sebaran kebencian itu. Pergeseran budaya di dunia maya ini pun membuat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, prihatin akan masa depan keutuhan bangsa yang dipengaruhi oleh budaya berinternet kita.
Dalam sebuah statemennya saat membuka acara Peringatan Hari Guru oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, Presiden mengingatkan pentingnya para pendidik serta orang tua mengajarkan etika berinternet kepada anak. Beliau pun menitipkan misi pengajaran etika berinternet dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
Senada dengan harapan Presiden, ada baiknya Papa dan Mama mengajarkan etika berinternet kepada anak-anak sejak dini. Setidaknya, ajarkan 7 etika penting berinternet berikut, yang
disarikan dari buku Digital Manners and House Rules for Kids: A Parent Handbook oleh Marla Rosner.
- KONTEKS ADALAH SEGALANYA. Ajak anak berhati-hati menulis komentar, status, bahkan membuat nama akun maupun e-mail, karena dapat dinilai salah oleh orang lain.
- SELALU MENGOREKSI KALIMAT SEBELUM MENGIRIM E-MAIL ATAU MENGUNGGAH STATUS.
Ingatkan mereka bahwa apa pun yang mereka tulis akan terekam hingga mereka dewasa, dan dapat dilihat banyak orang.
- SIGN OFF DARI ISU-ISU SENSITIF. Keluar dari pembicaraan (chatting), texting (WhatsApp, Line, BBM dan lain-lain), dan update status (termasuk komentar dan sharing berita), yang tengah panas dengan isu sensitif, seperti kekerasan, pelecehan, maupun kebencian.
- SELALU PERHATIKAN KESANTUNAN BERBAHASA. Ingatkan anak agar selalu menggunakan
bahasa yang baik karena kita tidak pernah tahu, kalimat tersebut akan tersebar hingga ke mana. Prinsipnya, jangan mengunggah hal-hal yang tidak mungkin dikatakan langsung kepada orang lain.
- SELALU MENJAGA KERAHASIAAN. Ingatkan bahwa sekarang ini sangat mudah bagi orang lain mengopi, menyiarkan ulang, mem-forward, dan mengunggah foto, kata, dan video yang kita buat, sehingga anak perlu mengatur kerahasiaan unggahan yang dapat menyinggung orang lain.
- DON’T HIDE. Jangan membuat identitas palsu, namun tetaplah mengunggah sesuatu yang positif dan produktif agar dikenal baik oleh masyarakat dunia maya.