5 Hal Ini Mungkin Dipelajari Anak dari Internet
Zaman sekarang tak mungkin melarang anak mengeksplorasi internet. Karena anak perlu tak sekadar tahu teknologi tetapi juga – kalau bisa – menjadi seorang ahli.
Di internet, ada banyak hal yang dapat dipelajari anak. Misalnya hanya dengan menonton tutorial di Youtube, anak bisa memecahkan soal Matematika, membuat slime, mendapat tips bermain piano, dan lainnya.
Tak heran anak kemudian mempunyai skill tertentu berkat ketekunannya menggali informasi dari internet. Namun seperti telah kita pahami bersama Ma, internet juga memiliki sisi negatif. Maka itu, sebagai orang tua kita perlu mengarahkan anak-anak agar tidak sampai terkena bahayanya.
Misalnya beberapa hal berikut ini yang dilansir dari HuffingtonPost.com. Bila mendeteksi anak mulai menemukan hal-hal berbahaya di internet, Anda tentu perlu mengambil tindakan serius sebelum bahaya benar-benar mengintai:
1. Cara menyetir mobil
Bahkan orang dewasa pun bisa mempelajari apa saja di Youtube. Termasuk mengoperasikan kendaraan. Di Amerika, ada anak laki-laki beusia 8 tahun pernah belajar menyetir mobil dari Youtube. Ia kemudian mengajak adiknya ke Mc Donald’s. Duh, tentunya bisa membahayakan anak dan adiknya.
Memang tidak ada yang salah dengan belajar menyetir. Tapi seharusnya tidak pernah dicoba tanpa izin orang dewasa.
Memang tidak ada yang salah dengan belajar menyetir. Tapi seharusnya tidak pernah dicoba tanpa izin orang dewasa.
2. Melakukan eksperimen berbahaya
Ada banyak permainan, situs, dan aplikasi sains yang menjelaskan cara bereksperimen menggunakan metode ilmiah. Apalagi jika melibatkan zat-zat kimia tertentu. Beberapa zat kimia dapat mengeluarkan reaksi percikan api sampai menimbulkan kerusakan.
Baca juga : Ajari Anak Etika Berinternet
Baca juga : Ajari Anak Etika Berinternet
3. Cara membuat kembang api
Proses pembuatan kembang api juga melibatkan reaksi kimia. Jika anak penasaran dengan hal itu, pastikan ia melakukan eksperimen bersama Anda atau orang dewasa, atau Anda bisa memberinya pengertian bahwa hal tersebut bisa melukai dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
4. Praktik menggunakan vape (rokok listrik)
Vape bisa dimanfaatkan anak bukan hanya untuk belajar merokok tetapi juga melakukan trik mengeluarkan asap, atau disebut Vape trik. Seperti meniup gelembung asap, trik sulap untuk menghibur teman. Biasanya pada video atau foto selebriti yang menggunakannya, terlihat asik dan menyenangkan. Tapi tentu saja ini kebiasaan yang tidak sehat.
5. Menyontek
Anak bisa saja berselancar di internet untuk mencari jawaban suatu soal mata pelajaran, kemudian menyalinnya. Hal ini cenderung membuat menyontek. Apalagi jika ia sampai mengaku pekerjaan itu sebagai miliknya. Jika demikian, artinya anak telah menipu. Jadi penting bagi Anda untuk menjelaskan pada anak pentingnya sikap jujur dan memiliki integritas, bahkan saat tak ada siapa pun yang mengawasinya.
Apa yang dapat orang tua lakukan?
Komunikasikan pada anak tentang harapan Anda ketika ia mendapat lampu hijau berselancar di internet. Termasuk di antaranya adalah memenuhi aspek keamanan fisik dan mentalnya.
Kemudian ajukan pertanyaan yang lebih mendalam untuk memancing mereka ikut berpikir. Misalnya:
Apa yang dapat orang tua lakukan?
Komunikasikan pada anak tentang harapan Anda ketika ia mendapat lampu hijau berselancar di internet. Termasuk di antaranya adalah memenuhi aspek keamanan fisik dan mentalnya.
Kemudian ajukan pertanyaan yang lebih mendalam untuk memancing mereka ikut berpikir. Misalnya:
- Menurut kamu aman nggak kalau belajar sesuatu yang berbahaya hanya dari internet?
- Hanya melihat video saja apa sudah cukup bikin kamu pandai?
- Apa yang kamu lakukan jika teman kamu ingin melakukan hal berbahaya?
Dan pertanyan lain yang memancing pikiran logisnya sehingga sadar bahwa suatu tindakan itu bahaya sehingga ia hanya akan melakukan dengan didampingi orang tua. (Alika Rukhan)