5 Prinsip Cerdas Anak Gunakan Media Sosial


Meskipun seluruh aplikasi memiliki batas usia minimum pengguna, seringkali hal ini diabaikan. Sehingga, banyak anak yang belum cukup usia, sudah memiliki akun media sosial. Hal ini tidak lepas dari tuntutan lingkungan, khususnya teman-teman. Ajarkan prinsip sederhana THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind) untuk membantu anak-anak menggunakan media sosial dengan cerdas:

IS IT TRUE?
Apakah informasi atau konten yang diunggah atau akan dibagi adalah benar? Banyak informasi yang beredar merupakan hoax (penipuan) atau sudah disunting oleh banyak tangan. Ajarkan anak untuk menelaah kebenaran isi media sosial yang ia baca atau lihat. Misalnya dengan membiasakan mengecek ke beberapa sumber berbeda yang terpercaya: situs berita, ensiklopedi, atau bertanya kepada orang tua.

Ingatkan pula mereka untuk tidak menerima permintaan pertemanan dari orang-orang yang tidak dikenal, bahkan ketika memiliki mutual friend. Tidak semua profil dapat dipercaya! Sebaiknya, Mama damping mereka ketika membuat keputusan accept atau reject.

IS IT HELPFUL?
Teknologi hendaknya digunakan untuk kebaikan. Salah satunya adalah membantu orang lain. Pastikan anak mengetahui hal ini, sehingga ia hanya akan mengunggah atau membagi konten yang bermanfaat untuk orang lain. Tidak ada salahnya mulai mengenalkan ke beberapa situs crowfunding, seperti KitaBisa, Wujudkan, dan AyoPeduli.

IS IT ILLEGAL?
Kenalkan anak pada hak cipta. Ketika ia akan memuat atau membagi tulisan atau foto teman-temannya, tanyakan: Apakah si empunya sudah setuju? Biasakan anak untuk menuliskan sumber materi yang ia masukkan dalam media sosial. Misalnya: kredit foto: [nama empunya/sumber], sumber: [nama situs/buku/penulis]. Ajarkan pula cara meminta izin di media sosial dengan cara menulis di komentar atau mengirimkan pesan pribadi.

IS IT NECESSARY?
Anak-anak akan memiliki kecenderungan berbagi SEMUA hal di media sosial. Ke mana ia pergi, apa yang ia pikirkan, sampai dekorasi kamar tidurnya. Ajak ia lebih berhati-hati dengan membuat skala prioritas konten. Perlukah konten tersebut dimuat? Dari skala 1 – 10, di manakah posisi konten ini? Jika kurang dari 5, ajak anak untuk memikirkan ulang keputusannya.

Ingatkan anak, bahwa apapun yang diunggah ke media sosial akan tetap berada di sana. Jejak digital akan selalu tercatat dan dapat ditelusuri dengan mudah. Karena itulah,minta ia berhati-hati untuk tidak mengunggah informasi sensitif seperti nomor telepon, nama sekolah, alamat rumah, alamat email, hingga ID media sosial lain. Ajarkan anak untuk menggunakan privacy setting, dan tidak membagi password ke teman-temannya.

IS IT KIND?
Hal utama yang perlu Mama ajarkan adalah untuk selalu mengunggah hal-hal yang baik. Tidak hanya konten berupa teks, tetapi juga foto dan video. ‘Curhat’ ke media sosial ketika sedang marah atau sedih sebaiknya dihindari. Begitu pula ketika memberi komentar. Prinsip menghormati dan menghargai keberadaan netizen lain perlu selalu diterapkan. Jika Mama berteman dengan anak di akun mereka, ajarkan hal ini melalui contoh dengan selalu menjaga perilaku digital di dunia maya. (foto: fotosearch)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia