Pengecekan yang Bisa Anda Lakukan untuk Mendeteksi Gangguan Tiroid
Anda pasti awam dengan kata ini, “tiroid”.
Ini merupakan kelenjar endoktrin murni terbesar yang ada di dalam tubuh manusia dan letaknya di bagian leher depan.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Pembentukan hormon ini dipengaruhi mekanisme umpan balik yang melibatkan hormon thyroid stimulating hormone (TSH) yang dihasilkan kelenjar hipofisis yang ada di otak.
Peran kelenjar ini sangat penting! Di antaranya, mengatur proses metabolisme (protein, karbohidrat, lemak), membantu pembentukan tulang dan saraf, membantu perkembangan sistem otak, membantu tubuh menghasilkan panas, dan aktivitas fisiologi lain pada tubuh.
Nah, jika kelenjar tiroid bermasalah, biasanya ditandai dengan benjolan di leher. Selain terlihat mata, benjolan itu akan mengikuti gerakan menelan atau menarik napas panjang. Benjolan yang ada di kelenjar tiroid bisa 1, 2, atau bahkan banyak sekali.
Gangguan-gangguan Tiroid
Lantas, apa yang terjadi jika kadar hormon tiroid dalam tubuh mengalami gangguan? Hormon akan mengalami gangguan-gangguan seperti di bawah ini:
1. Gangguan fungsi tiroid:
- Hipotiroid adalah kekurangan hormon tiroid yang mengakibatkan perlambatan proses metabolik pada tubuh manusia.
- Hipertiroid, yaitu kondisi di mana darah kelebihan hormon tiroid yang menyebabkan metabolik tubuh meningkat dan berlangsung lebih cepat. yaitu kurangnya kadar hormon tiroid di dalam darah.Kekurangan (defisiensi) yodium.
3. Kekurangan (defisiensi) yodium.
Baca juga: Waspadai Kelainan pada Kelenjar Tiroid
Tanda dan Gejalanya
Tiap gangguan memiliki tanda dan gejala yang berbeda. Namun pada hipotiroid dan hipertiroid, tanda dan gejalanya berbanding terbalik.
Berikut ini penjelasannya:
Tanda & Gejala | Hipotiroid | Hipertiroid |
Otak | Lemah, lelah, mengantuk, depresi, kemampuan bicara menurun, intelektual menurun, gangguan ingatan, proses psikis pelan | Psikosis, tremor, sulit tidur, sulit konsentrasi, gelisah, mondar-mandir, labil/emosional, menangis tanpa alasan yang jelas |
Mata | Sakit kepala, gangguan penglihatan, edema periorbital | Pandangan ganda, melotot |
Kelenjar tiroid | Pembesaran tiroid/goiter noduler atau difusa | Pembesaran tiroid |
Jantung dan pembuluh darah | Tekanan nadi berkurang (bradikardi), hipertensi diastolik, kardiak output berkurang. | Sesak napas, hipertensi, aritmia, berdebar-debar, gagal jantung, tekanan nadi meningkat (takikardi) sekitar 90-100. |
Saluran cerna | Sulit buang air besar (konstipasi), berat badan naik. | Sering buang air besar (lebih dari 3 kali sehari), lapar, banyak makan, haus, muntah, berat badan turun cepat |
Sistem reproduksi | Infertilitas, gangguan menstruasi. | Tingkat kesuburan menurun, menstruasi berkurang/tidak haid, libido menurun |
Otot dan saraf | Sendi kaku, kesemutan, nyeri sendi, gerakan otot lemah (hipofleksia), edema non pitting (miksedema), ataxia, kram otot. | Lemah badan (thyrotoxic periodic paralysis), refleks meningkat, hiperkinesis, capek, tangan gemetar |
Kulit | Tidak tahan dingin, produksi keringat berkurang | Berkeringat tidak wajar dan menyebabkan badan selalu lengket |
Pada kanker tiroid, gejala dan tandanya dikenali dengan:
- Adanya nodul atau benjolan di tenggorokan.
- Benjolan berlanjut meski sudah diberikan pengobatan.
- Perubahan kualitas suara (serak).
- Pembengkakan leher dan nyeri di daerah leher.
- Kesulitan menelan dan bernapas.
- Penurunan berat badan yang drastis.
- Merasa lelah dan mengantuk.
- Batuk tanpa pilek.
- Pembengkakan kelenjar getah bening leher.
- Kadar kalsium tinggi.
Yuk, Lakukan Pengecekan!
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendiagnosis apakah benjolan di leher disebabkan gangguan tiroid atau bukan.
1. Riwayat (wawancara). Sangat perlu mengetahui riwayat penyakit keluarga untuk mengetahui potensi gangguan pada kelenjar tiroid.
2. Raba, Telan, Rasakan (anamnesa). Berdirilah di depan cermin. Raba leher Anda, telan ludah, dan rasakan benjolan yang bergerak ke atas-bawah.
3. Pemeriksaan laboratorium (kadar hormon). Mengevaluasi ukuran dan karakteristik pembesaran kelenjar tiroid serta pembesaran kelenjar getah bening leher (TSH, T4 bebas, T3 bebas, TRAB atau TSH Antibodies).
4. Ultrasonografi (USG) tiroid. Sangat mudah dan tidak ada efek samping radiasi. Pemeriksaan laboratorium ini hanya untuk menentukan apakah Anda mengalami hipotiroid atau hipertiroid, bukan jinak/ganas.
5. Uji tangkap radioaktif. Pemeriksaan diagnostik untuk melihat tangkapan kelenjar tiroid terhadap yodiun radioaktif.
6. Biopsi jarum halus. Pemeriksaan sel kelenjar tiroid dengan cara aspirasi (sedot) dengan jarum suntik ukuran kecil. Pemeriksaan fisik. Yakni, dengan melihat benjolan di leher. (Ester Sondang)
Baca juga: 8 Jenis Penyakit Autoimun Ini Paling Sering Dialami Wanita
Foto 123RF