Perhatikan Hal Ini Saat Mempersiapkan Anak Masuk Prasekolah
Menurut Alzena Masykouri, MPsi., psikolog anak dan pendidikan yang juga pembina di sekolah Bestariku, secara umum, usia bisa dijadikan indikator kesiapan anak masuk sekolah. Dengan asumsi, pada tahap perkembangan secara normal, sebagian besar anak dengan usia tertentu diharapkan sudah menguasai kemampuan tertentu pula. Bila berpatokan pada usia, sebenarnya si kecil sudah bisa mulai masuk prasekolah ketika usianya mencapai 3 tahun. Di usia ini, anak sesungguhnya sudah siap untuk dilatih melakukan kegiatan secara mandiri, dan ia bisa pula dipersiapkan untuk menerima atau menyerap informasi/pelajaran dari orang lain maupun lingkungan di sekitarnya.
Pendidikan di prasekolah dimaksudkan untuk mempersiapkan anak sebelum masuk TK. Jadi, kegiatan macam calistung tidak menjadi prioritas utama di sini. Prasekolah lebih mementingkan bagaimana anak bersosialisasi serta bergaul dengan lingkungan lain di luar lingkungan rumahnya. Nah, agar bisa menguasai
keterampilan sosial dengan baik, anak diharapkan sudah memiliki kemampuan-kemampuan berikut saat masuk prasekolah:
Mampu berkomunikasi
Ini bukan berarti ia harus sudah mampu berbicara dengan jelas. Yang penting anak sudah bisa mengutarakan keinginan atau pendapatnya dan mampu memahami pembicaraan orang lain. Jika anak masuk dalam kategori anak yang terlambat berbicara, selama mampu memahami instruksi dan perintah, ia boleh saja dimasukkan ke prasekolah. Kadang kala, seiring dengan semakin seringnya anak berinteraksi di sekolah, ia akan semakin pandai berkomunikasi.
Baca Juga: Usia Ideal Anak Masuk TK
Mampu mengikuti kegiatan rutin secara mandiri
Di sekolah, anak akan diajak melakukan berbagai aktivitas rutin pada waktu yang telah ditetapkan. Misalnya, ia akan masuk sekolah pukul 08.00, belajar di dalam kelas, bermain di luar ruangan, serta makan siang bersama teman-temannya. Ini berarti ia harus mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mengikuti berbagai rutinitas di sekolah.
Mampu melakukan aktivitas sederhana secara mandiri
Seperti membuka dan menutup tasnya dan tempat bekal atau botol minum, mengenakan atau melepas pakaian, memakai sepatu yang berperekat velcro, dll.