Kapan Anak-Anak Perlu Periksa Mata?
Orang tua biasanya rutin menjadwalkan kunjungan ke dokter anak untuk memeriksa tumbuh kembangnya serta melakukan imunisasi dan juga ke dokter gigi untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Akan tetapi, bagaimana dengan kunjungan ke dokter mata? Apakah Mama-Papa juga melakukannya?
Baca juga: Yang Perlu Dicermati dari Tumbuh Kembang Anak
Rasanya, belum banyak orang tua yang menyadari pentingnya memeriksakan anak ke dokter mata. Padahal, mata adalah bagian yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak-anak, lho. Penglihatan yang baik tentu akan mengoptimalkan eksplorasi anak.
Manfaat Periksa Rutin ke Dokter Mata bagi Anak
Dokter Adhi Wicaksono, SpM., Pediatric Ophthalmology and Strabismus dari Rumah Sakit Mata Aini, Jakarta mengatakan, “Mata kita ini sama seperti organ tubuh lainnya. Dia mengalami proses tumbuh kembang.”
Ia menjelaskan bahwa anak-anak mengalami pematangan fungsi penglihatan yang terjadi dari usia 0 sampai dengan 7 tahun. Yang terjadi dalam proses pematangan tersebut dimulai dari bisa membedakan bayangan, melihat dengan jarak satu meter, menangkap berbagai warna, hingga melihat dengan jarak yang lebih jauh.
“Kalau di dalam proses pematangan itu terjadi hambatan, akan menyebabkan koordinasi atara mata dan otak tidak bagus,” ujar dr. Adhi. Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut salah satunya dapat menyebabkan suatu kelainan yang dinamakan amblyopia atau sering dikenal dengan lazy eyes atau mata malas.
Dokter Adhi juga menyebut contoh hambatan di dalam proses pematangan mata antara lain adalah gangguan yang menyebabkan anak harus memakai kacamata tetapi tidak pernah mendapatkan koreksi atau terapi dengan baik. Contohnya anak yang mengalami minus di usia dua tahun namun baru ketahuan di usia SD. Pada saat itu, anak memang bisa diberikan kacamata yang ukurannya sesuai, namun ketajaman matanya sama seperti anak usia dua tahun.
Oleh karenanya, pemeriksaan mata pada anak sangat penting. “Kita bisa mendeteksi dini dan melakukan penatalaksanaan yang baik. Sehingga, kelainan yang menyebabkan anak tidak bisa melihat dan segala macam bisa diatasi,” terangnya.
Di samping itu, pemeriksaan mata rutin juga dapat meminimalkan risiko lazy eyes menjadi juling serta menjaga agar minus pada mata tidak bertambah.
Baca juga: 10 Kiat Mencegah Mata Minus pada Anak
Jadwal Rutin Periksa ke Dokter Mata
Lalu, kapan anak sebaiknya dibawa periksa ke dokter mata? Tak perlu menunggu anak-anak menunjukkan masalah pada mata, ya, Ma, Pa. Sebaiknya, bawa anak-anak memeriksakan matanya pada:
- Usia 0-3 tahun
- Sebelum masuk TK
- Sebelum masuk SD.
- Setahun sekali
Baca juga: Lelah Sekolah Daring? Ajak Anak Ikuti 6 Gerakan Stretching Ringan Ini
Tanda Masalah Mata pada Anak
Sering kali masalah pada mata seperti mata minus atau silinder pertama kali dikenali oleh guru karena anak sering kali kesulitan melihat jarak jauh di sekolah. “Anak usia 8 tahun ke atas akan (bisa) mengeluh (bila ada masalah). Kalau anak di bawah 8 tahun nggak pernah ngomong. Jadi, orang tua harus lebih aktif mengawasi,” ujar dr. Adhi.
Oleh karenanya, bila anak-anak menunjukkan tanda-tanda berikut, maka mereka harus segera dibawa periksa ke dokter mata untuk mendiagnosis masalahnya:
- Sering maju saat menonton TV atau membaca sesuatu.
- Sering memicingkan mata bila melihat objek jauh.
- Mengembangkan anomaly head posture: kepala harus miring saat melihat objek jauh, misalnya head tilt atau head nod.
- Sering mengucek mata.
- Mudah mengeluh silau atau tidak tahan terhadap cahaya.
- Lebih suka berada di tempat redup.
Baca juga:
7 Langkah Jaga Kesehatan Mata Anak Selama Sekolah Online
Memilih Kacamata Blue Ray untuk Anak yang Dapat Melindungi dari Sinar Biru Gadget
Jaga Postur Tubuh Anak Selama Sekolah Online
Gangguan Mata Akibat Main Gadget
10 Makanan untuk Penglihatan Si Kecil yang Tajam
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#balita #kesehatananak #kesehatanmata