Jika Anak Super Pemalu
Sebagian kecil dari bayi yang terlahir dengan inhibited temperament berkembang sebagai pribadi yang pemalu dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh menjadi orang dewasa dengan social anxiety disorder. Sementara sebagian besar tumbuh dengan kadar pemalu yang normal.
Yang perlu disadari, pemalu sama sekali bukan hal yang negatif. Kerap anak pemalu berkembang menjadi ‘pendengar yang baik’ dan memiliki rasa empati yang tinggi. Jika ia berhasil menciptakan hubungan pertemanan, teman-temannya akan loyal dan sangat menghargainya.
Jika Anda menduga bahwa sifat pemalu anak terlalu berlebihan, Anda bisa membantunya, lho, Ma! Bernardo Carducci, Ph.D, psikolog dan direktur dari Shyness Research Institute, Indiana University Southeast, Amerika, menyatakan bahwa anak yang pemalu bisa diajarkan untuk memahami perasaannya sendiri dan mengatasi hambatan-hambatan yang dialaminya.
1. Selalu bersikap positif. Jangan menertawakan atau menyalahkannya saat anak malu-malu. Hindari untuk memberi julukan negatif, seperti “si putri malu” atau “si penakut”. Julukan ini akan membuat anak merasa sifat pemalunya merupakan sifat buruk.
Beri ia kepercayaan diri dan jangan mencelanya. Jika anak merasa diterima dan dipahami, akan lebih mudah bagi Anda untuk membantunya menjadi lebih percaya diri.
2. Stimulasi anak untuk mengembangkan kontak sosial dengan orang-orang di sekitarnya atau anak-anak seusianya. Pujilah bila ia berlaku sosial, namun jangan paksa dan memarahinya bila ia menolaknya.
3. Beri anak waktu dan kesempatan untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial. Anak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengenali tempat baru, rutinitas, atau orang-orang baru yang ditemuinya. Anda bisa memberinya rasa aman dengan berada di dekatnya dan perlahan-lahan menjauh jika ia mulai merasa nyaman.
4. Beri anak perhatian dan afeksi yang cukup. Beri pelukan dan pujian jika ia melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak berani dilakukannya. Jangan perlihatkan kekecewaan Anda bila anak tetap malu dan tidak berani untuk melakukan hal yang diharapkan darinya. Dukungan yang positif dan hangat dari orang tua akan membentuk anak pemalu menjadi lebih berani.
5. Atur playdate untuknya. Undang anak seusianya untuk bermain bersamanya di rumah Anda. Variasikan teman yang diajak playdate. Jika hari ini bermain dengan si A, coba besok playdate dengan si B, misalnya. Tapi, jangan lebih dari satu anak setiap playdate. Playdate dengan teman yang berlainan setiap kalinya, akan membantu anak untuk menjalin kontak sosial seluas mungkin.
6. Jangan buru-buru memberi bantuan. Biarkan anak mencoba hal-hal baru sendiri. Beri kesempatan padanya untuk memecahkan permasalahan dengan kekuatannya sendiri. Jika berhasil mengatasi rmasalah tanpa bantuan siapa pun, ia akan merasa bangga dan lebih yakin dengan dirinya sendiri.
7. Ajak anak secara teratur mengekplorasi hal dan pengalaman baru. Misalnya, ajak berenang di kolam renang yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Semakin sering diajak untuk menghadapi situasi baru, semakin mudah baginya untuk mengatasi sifat pemalunya.