Ajak Anak Gosok Gigi Sebelum Tidur
Selain makanan dan minuman, gigi adalah pintu gerbang masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Itu berarti, kebiasaan menggosok gigi perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
• Kenali jenis flournya. Pasta gigi yang mengandung sodium fluoride, sodium monofluorophosphate atau kombinasi keduanya secara klinis terbukti efektif.
• Jumlah aman pasta gigi. Karena anak yang masih kecil mungkin saja menelan sejumlah besar pasta gigi, risiko terkena fluorosis (perubahan pada gigi, seperti pucat, buram, hingga gelap dan rapuh) pun meningkat. Makanya, anak di bawah tujuh tahun perlu selalu Anda pantau dan taruhlah pasta gigi secukupnya saja (kira-kira seukuran kacang polong).
• Tanamkan kebiasaan membilas selesai menggosok gigi. Tidak perlulah gigi dibilas dengan air seabrek, sebab tindakan ini bisa membuat fluor ikut-ikutan larut bersama air. Juga, Anda perlu mendorong anak yang lebih kecil untuk meludahkan sisa-sisa pasta gigi sampai bersih betul.
• Pilih-pilih sikat gigi. Agar menjangkau seluruh bagian mulut dengan mudah, sikat gigi anak seyogianya memiliki kepala yang kecil, bulunya lembut, serta pas dipegangnya.
Idealnya, anak memang menggosok gigi sebanyak dua kali dalam sehari. Nah, dalam british dental journal edisi agustus tahun 2003, ada penelitian yang cukup menarik. Ternyata, waktu terpenting untuk menggosok gigi terakhir adalah malam hari menjelang tidur.
Ini karena fluor bisa bertahan di air ludah selama 12 jam. Makanya, anak harus menggosok gigi menjelang tidur malam agar tidak ada kesempatan bagi bakteri-bakteri yang bandel untuk berkembang biak dan merusak gigi anak.