Hindari 4 Hal Ini Saat Menghukum Anak
Seorang psikolog dari Amerika Serikat, Phillip McGraw alias Dr.Phil, menyampaikan bahwa kadangkala sikap orangtua saat menghukum anaknya justru membuat hukuman itu tidak efektif. Berikut ini adalah beberapa kesalahan orangtua saat mendisiplinkan anak dan bagaimana cara menghindarinya.
Menghukum dalam kondisi murka
Kalau Anda terbiasa membentak-bentak dan meneriaki anak-anak Anda saat memberikan hukuman, dikhawatirkan anak akan menganggap itu reaksi yang wajar kalau kita tidak senang sesuatu. Bisa jadi Ia akan berperilaku seperti itu saat kesal dengan teman-temannya.
Orang tua boleh membentak, tapi jangan membentak-bentak emosional alias murka. Kalau perlu membentak, bentaklah dengan nada keras, tegas, tapi tenang. Sebenarnya anak-anak akan lebih responsif terhadap perintah atau permintaan yang dikeluarkan dalam nada tegas tapi tenang.
Mama-Papa tidak kompak
Jangan pernah berdebat di depan anak-anak Anda mengenai penerapan disiplin atau hukuman. Dalam menerapkan hukuman buat anak, Mama-Papa harus kompak. Anak-anak itu cerdas lho, Ma. Mereka bisa segera ‘mencium’ perbedaan pendapat antara Mama dan Papa lalu ‘memecah belah serta menguasai’ orang tuanya.
Menganggap anak orang dewasa kecil
Meski Anda ingin anak-anak mendapatkan hak mereka untuk didengar, bukan berarti mereka punya hak yang sama dengan Anda soal aturan dalam rumah tangga dan boleh seenaknya mendebat. Ingat, ini adalah hubungan orangtua dan anak, bukan demokrasi di mana semua orang punya hak yang sama. Tapi Anda bisa menjelaskan kepada anak, kenapa Anda menerapkan aturan dan hukuman tersebut.
Hukuman yang tidak sepadan
Hukuman sebaiknya merupakan konsekuensi natural atau konsekuensi logis dari perilaku anak. Jika hukuman yang Anda berikan tidak pantas atau tidak adil, Anda justru kehilangan kesempatan mengajarkan nilai-nilai yang ingin Anda terapkan karena anak malah berfokus pada hukuman yang dirasanya tidak adil itu. Yang terburuk, anak mendendam dan berperilaku lebih buruk untuk membalas ‘ketidakadilan’ yang diterimanya.
Jangan pernah memberikan hukuman yang mempermalukan anak, menghinanya atau merendahkan dirinya. Jika Anda tetap bisa menghormati harga diri anak, bahkan saat menghukumnya, anak akan belajar untuk tetap menghormati Anda – dan orang lain- meski Ia sedang marah atau kesal. Saat hukuman sudah usai dijalani, tak perlu memaksa anak minta maaf atau kembali menceramahinya soal perilaku buruknya. Yang sudah ya sudah. Sebaiknya segera dorong anak untuk berperilaku sesuai aturan Anda.