Anak Kidal, Genetik Atau Lingkungan?
Kidal bukanlah suatu penyakit atau aib. Kidal (left-handed) adalah sebutan bagi kondisi saat seseorang lebih banyak beraktivitas dengan menggunakan tangan kiri daripada tangan kanannya.
Dalam buku Child Development karya Elizabeth B. Hurlock disebutkan bahwa populasi anak kidal hanya sekitar 10% dan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan.
Beberapa penelitian memang menyebutkan bahwa kidal atau tidaknya seseorang disebabkan sifat turunan yang ada dalam kromosom.
Dalam buku Right Hand, Left Hand karya Chris Mc Manus menyatakan bahwa orang yang tidak kidal memiliki suatu gen yang disebut gen-D dimana ada atau tidaknya gen inilah yang menentukan apakah seseorang akan menjadi kidal atau tidak.
Dalam beberapa kasus, anak kidal memang mempunyai orangtua yang kidal juga. Namun, faktor genetik yang diturunkan oleh orangtua ini menjadi penyebabnya, masih dalam kajian penelitian yang terus dikembangkan.
“Berbagai penelitian terus dilakukan sampai saat ini dan belum ada kepastian yang mengungkapkan tentang penyebab kidal secara khusus”, ujar Dr. Rose Mini, M.Psi, psikolog dan pengamat pendidikan.
Psikolog yang akrab disapa Bunda Romi ini juga mengungkapkan, kidal memang tidak bisa terlepas dari peran otak besar yang mengatur fungsi tubuh manusia. Otak besar terdiri dari belahan (hemisphere) kanan dan kiri mempunyai fungsi identik bersilangan sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Belahan otak kanan bertanggung jawab untuk bagian tubuh sebelah kiri dan begitu juga sebaliknya. Artinya, ketika seseorang lebih dominan dengan otak kanan, maka orang tersebut mungkin kidal atau aktif dengan bagian tubuh kiri.
“Modelling atau perilaku meniru pada anak juga dapat menentukan apakah anak tersebut kidal atau tidak,” jelas Bunda Romi. Anak yang sejak kecil selalu bersama dengan orangtua yang dominan beraktivitas dengan dominan menggunankan tangan kiri, bisa saja menjadi kidal karena ia menirukan apa yang dilakukan orangtuanya.