Yuk, Siapkan Dana Pendidikan Anak Sebaik Mungkin
Menyiapkan dana pendidikan anak itu penting. Supaya perjalanan anak menapaki jenjang demi jenjang pendidikan, berlangsung lancar tanpa terhambat oleh masalah keuangan. Sebagai ‘kendaraan’ Mama menyiapkan dana pendidikan untuk anak, ada beberapa instrumen investasi yang ditawarkan oleh institusi-institusi keuangan. Diantaranya asuransi pendidikan, tabungan pendidikan, serta produk-produk investasi lainnya.
Simak tip dari konsultan keuangan sekaligus Co-Founder Janus ID, Farah Dini Novita, BA(Hons), CFP., berikut ini:
1. Berapa usia anak sekarang? Mama akan menyiapkan biaya untuk jenjang pendidikan yang mana? Apakah prasekolah, TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Ini penting untuk menentukan produk investasi yang akan Mama gunakan. Misalnya anak sekarang usia 3 tahun, Mama ingin menyiapkan dana pendidikan untuk kuliahnya 15 tahun lagi. Maka, kurang tepat apabila menggunakan produk tabungan. Karena uang yang disimpan akan berkurang nilainya akibat inflasi. Sederhananya, nilai 100 juta sekarang tidak akan sama dengan nilai 100 juta 15 tahun mendatang.
2. Apabila memilih produk asuransi pendidikan, Mama perlu mencermati berapa dana yang akan keluar di masing - masing jenjang pendidikan. Salah satunya dengan memperhitungkan inflasi biaya pendidikan di Indonesia yang rata - rata berkisar di angka 15% per tahunnya. Mama perlu mengetahui juga fleksibilitas dalam pencairan dana pendidikan tersebut. Apakah ketika mama butuh dananya, mama dapat mencairkannya dengan mudah atau malah harus menalangi di awal dulu karena tanggal jatuh tempo lebih lambat dari tanggal pembayaran uang sekolah.
3. Untuk jangka pendek (0 –2 tahun), Mama dapat mempertimbangkan menggunakan instrumen keuangan yang lebih konservatif seperti tabungan, deposito, reksadana pasar uang.
4. Untuk jangka menengah (kisaran 2 - 5 tahun), dapat menggunakan obligasi, reksadana pendapatan tetap.
5. Sedangkan untuk jangka panjang ( lebih dari 5tahun), dapat berinvestasi pada instrumen yang lebih agresif seperti saham.
6. Jika akan menyekolahkan anak ke luar negeri, Anda dapat melakukan diversifikasi aset dengan menyimpan valuta asing sebagai persiapan dana pendidikan anak. Selain itu, anggarkan pula biaya kehidupan anak sehari-hari di sana.
7. Lebih cepat lebih ringan. Dengan kata lain, siapkan dana pendidikan anak sedini mungkin supaya Anda tidak terlalu berat dengan nominal uang yang harus disisihkan. Misalnya untuk mencapai 100 juta saat anak masuk SMA 12 tahun mendatang, Mama hanya perlu menabung beberapa ratus ribu tiap bulan jika dimulai dari sekarang. Berbeda jika Mama baru memulainya 2 tahun sebelum anak masuk SMA, tentu nominal yang disisihkan bernilai jutaan.
Baca juga: Cara Siapkan Dana Pensiun dari Sekarang
foto 123rf
Simak tip dari konsultan keuangan sekaligus Co-Founder Janus ID, Farah Dini Novita, BA(Hons), CFP., berikut ini:
1. Berapa usia anak sekarang? Mama akan menyiapkan biaya untuk jenjang pendidikan yang mana? Apakah prasekolah, TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Ini penting untuk menentukan produk investasi yang akan Mama gunakan. Misalnya anak sekarang usia 3 tahun, Mama ingin menyiapkan dana pendidikan untuk kuliahnya 15 tahun lagi. Maka, kurang tepat apabila menggunakan produk tabungan. Karena uang yang disimpan akan berkurang nilainya akibat inflasi. Sederhananya, nilai 100 juta sekarang tidak akan sama dengan nilai 100 juta 15 tahun mendatang.
2. Apabila memilih produk asuransi pendidikan, Mama perlu mencermati berapa dana yang akan keluar di masing - masing jenjang pendidikan. Salah satunya dengan memperhitungkan inflasi biaya pendidikan di Indonesia yang rata - rata berkisar di angka 15% per tahunnya. Mama perlu mengetahui juga fleksibilitas dalam pencairan dana pendidikan tersebut. Apakah ketika mama butuh dananya, mama dapat mencairkannya dengan mudah atau malah harus menalangi di awal dulu karena tanggal jatuh tempo lebih lambat dari tanggal pembayaran uang sekolah.
3. Untuk jangka pendek (0 –2 tahun), Mama dapat mempertimbangkan menggunakan instrumen keuangan yang lebih konservatif seperti tabungan, deposito, reksadana pasar uang.
4. Untuk jangka menengah (kisaran 2 - 5 tahun), dapat menggunakan obligasi, reksadana pendapatan tetap.
5. Sedangkan untuk jangka panjang ( lebih dari 5tahun), dapat berinvestasi pada instrumen yang lebih agresif seperti saham.
6. Jika akan menyekolahkan anak ke luar negeri, Anda dapat melakukan diversifikasi aset dengan menyimpan valuta asing sebagai persiapan dana pendidikan anak. Selain itu, anggarkan pula biaya kehidupan anak sehari-hari di sana.
7. Lebih cepat lebih ringan. Dengan kata lain, siapkan dana pendidikan anak sedini mungkin supaya Anda tidak terlalu berat dengan nominal uang yang harus disisihkan. Misalnya untuk mencapai 100 juta saat anak masuk SMA 12 tahun mendatang, Mama hanya perlu menabung beberapa ratus ribu tiap bulan jika dimulai dari sekarang. Berbeda jika Mama baru memulainya 2 tahun sebelum anak masuk SMA, tentu nominal yang disisihkan bernilai jutaan.
Baca juga: Cara Siapkan Dana Pensiun dari Sekarang
foto 123rf