Wajib Diketahui Tentang Media Sosial Untuk Anak
Zaman yang semakin berkembang juga membuat anak-anak zaman sekarang semakin ‘ melek’ teknologi. Nah, ketika gadget canggih ada di tangan, maka selain untuk mencari informasi dan bermain games, yang paling sering diakses anak-anak adalah ‘bergaul’ di media sosial. Mereka sangat akrab dengan FB, Twitter, Instagram dan yang sedang jadi favorit anak-anak adalah Pinterest juga LINE.
Kalau FB, Twitter juga Instagram, Mama pasti sudah kenal baik, ya. Bagaimana dengan Pinterest dan LINE? Pinterest adalah website media sosial yang mempunyai konsep unik dengan sharing media foto atau gambar berupa Pinboard. Keunikan Pinterest terletak dari visual dari pin gambar yang menarik perhatian orang untuk melihat pin tersebut.
Sementara, LINE adalah sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang bisa digunakan pada smartphone, tablet, dan komputer. Anak-anak suka sekali LINE karena selain bisa ngobrol juga bisa kirim-kirim sticker ataupun voice note dan masih banyak lagi.
Dari sekian banyak media sosial, menurut Monica Sulistiawati, M.Psi, psikolog dari Personal Growth, FB adalah yang paling perlu diwaspadai oleh para orang tua. Meski untuk memiliki akun FB juga ada syarat minimal usia 13 tahun, aturan itu sangat mudah untuk dimanipulasi, sehingga anak-anak usia lebih muda, yakni sekitar 7 tahun umumnya sudah ingin punya akun di media sosial. Umumnya, karena peer group pressure, teman-temannya punya dia juga harus punya.
Intinya, usia tertentu memang sudah layak untuk memiliki akun sosial media dengan catatan: Setelah mendapat sejumlah bimbingan dan arahan dari orang tuanya.
Menurut Monica, orang tua yang mengizinkan anak-anaknya memiliki akun FB lebih karena kurangnya pemahaman mereka mengenai dampak FB terhadap kehidupan sosial anak-anaknya. Selain itu, orang tua sendiri kurang paham fungsi FB dan menganggapnya sebagai media sosial biasa, yakni sarana untuk memperluas pertemanan.
Padahal, melalui FB seseorang juga dapat saling bertukar segala informasi yang tidak jarang isinya adalah berita-berita yang belum pantas dibaca anak-anak. Misalnya, ketika ramai di bicarakan mengenai video porno pasangan selebriti, justru link video tersebut paling banyak beredar lewat FB. Selain itu, tidak jarang juga penyalahgunaan identitas si pemilik akun untuk kasus-kasus kejahatan, seperti penipuan dan penculikan.
Tempat mengunggah foto-foto terbaru anak di online yang tepat bukan media sosial, melainkan blog. Bantu anak-anak untuk punya blog sendiri. Meski sama-sama online dan bisa dilihat siapa pun, dari segi keamanan lebih baik blog, karena tak berhubungan denan orang-orang tak dikenal.