Puasa, Penuhi Kebutuhan Cairan Anak-Anak
Biasanya apa, sih, keluhan anak-anak saat puasa? Apakah rasa haus menjadi tantangan utama mereka? Biasanya, kalau sudah mengeluh haus, tubuh mereka jadi lemas dan maunya bermalas-malasan saja.
Saat berpuasa, tidak ada cairan yang masuk ke dalam tubuh anak-anak sejak selesai sahur sampai waktu berbuka tiba. Berhubung 2/3 tubuh kita terdiri atas air, kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, kinerja olahraga yang buruk, dan dapat menyebabkan masalah medis serius.
Mengutip dari laman resmi The Royal Children’s Hospital Melbourne, anak-anak jauh lebih rentan mengalami dehidrasi daripada orang dewasa karena kinerja tubuh mereka untuk mendinginkan diri kurang efisien. Oleh karenanya, mereka butuh cairan yang cukup. Apalagi jika suhu sedang panas-panasnya.
Baca juga: Wajib Tahu 14 Gelaja Dehidrasi Ringan Vs Dehidrasi Serius
Oleh karenanya, orang tua harus waspada agar jangan sampai anak mengalami dehidrasi.Kebutuhan cairan anak-anak harus dipenuhi selama rentang waktu berbuka hingga sebelum tidur dan saat sahur.
Kebutuhan Cairan Anak-Anak Per Hari
Estimasi kebutuhan cairan harian untuk anak-anak adalah:
- Usia 5-8 tahun: 5 gelas (1 liter)
- Usia 9-12 tahun: 7 gelas (1,5 liter)
- >13 tahun: 8 sampai 10 gelas (2 liter)
Akan tetapi, anak-anak akan membutuhkan cairan ekstra ketika mereka melakukan aktivitas di luar ruangan, melakukan aktivitas yang berat, atau sakit.
Ada kalanya kesadaran anak-anak untuk minum belum sekuat orang dewasa. Mereka tidak menganggap bahwa minum adalah sebuah kebutuhan atau bahkan kewajiban. Tidak sedikit anak-anak yang minum hanya saat haus saja. Mereka bisa saja melewati minum setelah makan atau beraktivitas karena tak merasa haus.
Saat sedang berpuasa, Anda bisa mengatur jadwal minum air anak-anak sebagai berikut:
- Saat bangun tidur untuk sahur: 1 gelas (150-200 ml).
- Setelah sahur: 1 gelas (150-200 ml).
- Selepas gosok gigi setelah santap sa.hur: 1 gelas (150-200 ml).
- Mengawali berbuka puasa: 1 gelas (150-200 ml).
- Setelah makan besar buka puasa: 1 gelas (150-200 ml).
- Usai salat tarawih: 1 gelas (150-200 ml).
- Sebelum tidur: 1 gelas (150-200 ml).
Ubah Persepsi
Ada, lho, anak yang memang susah sekali menerima air mineral. Menurut mereka, rasa tawar dari air mineral memicu rasa mual. Nah, kalau begini, orang tua biasanya jadi kebingungan.
Bila Anda masih berpikir bahwa cairan hanya bisa didapat dengan cara minum air, maka coba ganti persepsinya. jus, buah, sayuran, dan susu bisa diperhitungkan sebagai asupan cairan. Mengonsumsi setidaknya tiga jenis sayuran serta dua buah setiap hari dapat membantu meningkatkan jumlah cairan yang masuk pada anak-anak.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa pemberian jus dengan pemanis tidak direkomendasikan terlalu banyak dan sering karena dapat menyebabkan masalah pada kesehatan gigi anak seperti karies.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak saat Berpuasa
Di samping itu, anak-anak juga sebaiknya tidak minum susu lebih dari 2-3 gelas per hari karena dapat menyebabkan nafsu makan turun sehingga ia tidak bisa mendapatkan nutrisi dari ragam makanan lain.
Trik Agar Kebutuhan Cairan Anak Terpenuhi selama Puasa
Apa saja yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu mereka?
- Berikan botol yang memiliki takaran. Jadi mereka akan tahu berapa banyak air yang mereka minum. Mereka juga akan jadi semangat karena merasa punya target.
- Atur timer yang mengingatkan anak-anak untuk minum.
- Sediakan sayuran yang memiliki kandungan air tinggi seperti mentimun, bayam, atau brokoli. Sajikan dalam sayur bening atau sup yang segar untuk dikonsumsi saat berbuka atau sahur.
- Potong-potong buah yang juga memiliki kandungan air tinggi seperti semangka, melon, cantaloupe, blewah, atau jeruk dan simpan di dalam lemari es. Sajikan saat berbuka, berikan sebagai camilan setelah makan malam, dan berikan lagi saat sahur.
- Buat es sup buah. Aduh, siapa yang tidak menyukai menu ini? Kombinasikan air kelapa dengan buah-buahan potong yang disukai anak-anak dan sajikan saat berbuka.
- Untuk beberapa anak yang mual dengan rasa air mineral tawar, buat air lebih beraroma dengan menyajikan infused water kreatif, seperti stroberi dan lemon, kiwi, jeruk nipis, jeruk, atau blueberry.
Pastikan Ini!
Alih-alih hanya berfokus pada angka, perhatikan juga kondisi fisik anak Anda untuk mengecek apakah ada tanda dehidrasi. Pastikan urinnya berwarna jernih atau kuning jernih. Selain itu, Anda juga dapat memeriksa apakah mulutnya kering, tubuhnya lemas, pusing, atau kulitnya mongering.
Baca juga:
7 Asupan Sehat Buka Puasa agar Timbangan Tetap Stabil
Olah Makanan Sisa Buka Puasa Ini Jadi Menu Sahur Praktis
Menu Sahur dan Berbuka Yang Tepat Untuk Anak
4 Kegiatan Seru Menunggu Buka Puasa
Puasa Pertama Anak, Ini 7 Hal yang Biasanya Dihindari Orang Tua
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#RamadanParentingIND #PranaRamadan #RamadanBulanMulia #usiasekolah #nutrisi