Prinsip Melatih Anak-anak untuk Mindful Bagi Orang Tua Pemula
Mindfulness sangat penting dan bermanfaat jangka panjang bagi anak-anak dan dapat menjadi bekal bagi anak-anak untuk menjalani kesehariannya hingga mencapai prinsip yang seimbang dalam menjalani kehidupan kelak.
Tak hanya yoga untuk anak-anak, saat ini jasa latihan mindfulness untuk anak-anak juga semakin naik daun. Sebenarnya, Anda bisa menjadi pelatih untuk anak-anak Anda sendiri di rumah dengan cara-cara yang menyenangkan, misalnya saja melatih pernapasan, latihan fokus pada suara, bermeditasi singkat, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, melatih anak-anak tentu butuh pendekatan khusus. Helen O’Neill, psikolog klinis di Pediatric Medicine, Tallaght Hospital di Irlandia, memberikan panduan bagi orang tua pemula yang ingin berlatih mindfulness dengan anak-anaknya secara otodidak:
-
Semua praktik mindfulness dimulai dari Anda. Anda tidak akan mencoba mengajari anak berenang jika Anda sendiri belum pernah bergerak di dalam air. Artinya, Anda tidak akan bisa mengajarkan apa-apa bila Anda sendiri belum belajar tentang mindfulness. Mindfulness bisa terwujud ketika orang tua juga memberikan contoh untuk selalu bersikap tenang dan adaptif.
-
Andalah yang paling mengenal anak Anda. Gunakan pengetahuan dan intuisi Anda untuk mengenali kesiapan dan membimbing anak Anda untuk mempelajari praktik kesadaran atau mindfulness.
-
Jelaskan kesadaran atau mindfulness dengan menggunakan perumpamaan bola salju. Bola salju yang bergulung semakin besar bisa menggelinding dan mengenai kita saat kita tidak bisa fokus melihat dan mengamati kemungkinan arahnya. Akan tetapi, ketika kita berusaha diam diri dan tenang, maka kita bisa tahu ke mana arah bola salju itu akan turun sehingga kita bisa menghindarinya. Ini bisa digunakan untuk mengajari anak-anak tentang bagaimana cara melihat dan menyelesaikan masalah.
-
Pertahankan agar latihan kesadaran tetap singkat. Aturan praktisnya adalah satu menit per tahun dari usia mereka. Jadi, anak usia 6 tahun, bisa berlatih selama 6 menit.
-
Jangan pernah memaksa seorang anak untuk bermeditasi. Gunakan kreativitas dan permainan mendorong keingintahuan mereka tentang mindfulness.
-
Anak-anak yang masih muda sering kesulitan untuk berlatih napas. Meniup gelembung atau kreasi kincir angin yang terbuat dari kertas adalah cara sederhana yang menyenangkan untuk membantu anak-anak menemukan keteraturan napas mereka.
-
Pilih praktik yang sesuai dengan usia. Untuk balita dan anak prasekolah cobalah "pernapasan perut" di mana anak berbaring dengan boneka favorit mereka di perut mereka dan fokus pada boneka itu untuk membuatnya bergerak ke atas dan ke bawah saat mereka menarik dan membuang napas. Untuk anak-anak yang lebih besar, mereka bisa meletakkan tangan mereka di perut mereka untuk terhubung dengan sensasi napas saat mereka menghitung napas.
-
Praktik mindfulness tidak selalu tentang duduk diam. Anda dapat mendorong mereka untuk memusatkan perhatian penuh pada gerakan tubuhnya saat sedang berjalan, berlari, menari, berolahraga.
-
Praktikkan mindfulness pada aktivitas kita sehari-hari seperti makan, mandi, menggosok gigi dengan memperhatikan semua indera yang terlibat secara fokus dan penuh kesadaran.
Perlu diingat bahwa latihan mindfulness ini mungkin tidak bisa menunjukkan hasil dalam waktu singkat. Wajar saja, anak-anak memang masih belajar untuk lebih fokus. Akan tetapi, bila tiba pada waktunya mereka terbiasa memusatkan perhatian, Anda akan terkejut dengan betapa fokusnya mereka dan betapa tenangnya mereka.
Baca juga:
5 Alasan Bagaimana Mindfulness Dapat Meningkatkan Kualitas Hubungan
Cepat Langsing dengan Mindful Eating
Cara Tangani Perbedaan Pola Asuh Anak
LELA LATIFA
FOTO: FREEPIK