Nutrisi 6 Jenis Bekal Makanan Anak
Apa kata Dr.Sri Sukmaniah, MSc (PDGMI Jaya, FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta), tentang bekal yang Anda siapkan untuk anak:
- Junk crackers: biskuit lapis gula, wafer, stik wafer
Kata dokter ahli: makanan yang tinggi gula, zat gizi tak lengkap, menyebabkan anak cepat kenyang sehingga menekan selera makan. Sesekali boleh sebagai variasi, tapi kombinasikan dengan, misalnya yogurt yang dicampur irisan buah.
- Kue basah: kue lapis, lemper, susu, pastel
Kata dokter ahli: selain zat gizinya tidak lengkap, tinggi gula (pada kue lapis) dan biasanya dimakan dalam jumlah sedikit. Bekal kue basah harus dilengkapi yogurt atau buah.
- Roti isi
Kata dokter ahli: sangat dianjurkan menyajikan roti gandum (whole wheat), karena kaya karbohidrat dan serat. Lengkapi dengan sumber protein hewani, misalnya telur, keju, tumis cincang tuna/ daging/ ayam, dan sumber protein nabati seperti kacang polong/jagung manis, margarin, dan irisan tomat. Roti isi selai atau cokelat harus dilengkapi yogurt sebagai sumber protein hewani, dan buah.
- Buah: anggur, melon, semangka
Kata dokter ahli: selalu jadikan buah sebagai bekal anak, karena baik sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat. Tapi lengkapi dengan sumber karbohidrat kompleks, protein dan lemak yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang dan kecerdasan anak.
- Roti manis
Kata dokter ahli: biasanya mengandung susu, tapi kurang serat, maka lengkapi dengan buah.
- Puding/jelly
Kata dokter ahli: kelengkapan zat gizinya tergantung dari bahan puding. Bisa dibuat dengan kombinasi tepung maizena, susu full cream dan campuran irisan buah.
- Sereal dengan susu
Kata dokter ahli: sangat baik bila dilengkapi buah, misalnya irisan stroberi, untuk melengkapi vitamin dan mineral, warna menarik dan memperkaya rasa.
Foto : Dok. Parenting
Baca juga : Variasi Bekal Buah untuk Anak
Foto : Dok. Parenting
Baca juga : Variasi Bekal Buah untuk Anak