Mulai jatuh cinta?
Ia jatuh cinta?
Musim surat cinta dan permen bentuk hati mungkin belum akan terjadi kecuali remaja Anda sudah menginjak usia 12 tahun. Di usia ini, anak-anak praremaja ini senang mengekspresikan rasa senang mereka dengan cara yang tidak begitu jelas. “Cowok-cowok di pesta dansa Valentine’s Day biasanya suka pamer,” kata Ashley Schwenkel, anak kelas enam di Kleb Intermediate School di Klein, TX. Anak praremaja bahkan seringkali tak menyadari kalau mereka sedang naksir, begitu menurut Sylvia Rimm, Ph.D., penulis See Jane Win for Girls. Tapi, Anda akan langsung tahu, begitu melihat (mendengar) tentang hal ini:
Ada pesan terselubung
Mengolok-olok adalah cara komunikasi yang aman bagi anak-anak yang belum tahu bagaimana cara berinteraksi dengan lawan jenis. Anak Anda bahkan mungkin terang-terangan bilang ’benci’ pada anak laki-laki yang sebetulnya dia pikir paling cute. Dia menyatakan perasaannya tanpa mengakui kenyataan yang memalukan bahwa dia menyukai seseorang.
Melucu di sana-sini
Untuk menarik perhatian orang yang disenangi, anak sering menggunakan lelucon. Tapi, kalau Anda dengar leluconnya sudah mulai keterlaluan, Anda boleh menegur. Anak perempuan biasanya berjalan di sebelah cowok yang dia senangi tanpa mengatakan apa-apa, lalu berlari ke rombongan teman-temannya, dan cekikikan. Ia ingin si cowok memperhatikan dirinya, tapi tak cukup punya keberanian untuk mengambil risiko terlalu jauh dari teman-temannya.
Bilang-bilang
Anak perempuan mungkin menyatakan ketertarikannya lewat pembicaraan tentang si cowok melalui bisik-bisik yang bisa didengar. Seringkali sambil menegaskan bahwa dia tak ingin si cowok tahu, padahal sebetulnya dia justru ingin sekali rasa senangnya diketahui oleh si anak laki-laki.
Bilang terus terang, tapi tak mau berhadap-hadapan
Email dan sms memudahkan mereka ngobrol tanpa harus benar-benar bicara. Atau, remaja Anda mungkin saja masih memakai cara kuno: mengirimkan secarik pesan: “Apa kamu suka padaku? Pilih ’ya’ atau ’tidak’.”