Manfaat Mama Bergaul di Sekolah Anak
Mengantar jemput anak ke sekolah mungkin sudah jadi rutinitas Anda. Tapi pernahkah Anda memperhatikan berapa banyak wajah yang Anda kenal selama menemani anak beraktivitas? Jika jawabanya hampir mendekati tidak ada, mungkin sudah saatnya Anda mulai berinteraksi dengan sesama orang tua murid di sekolah.
Bukan hanya bermanfaat memperluas lingkup pertemanan Anda, interaksi dengan sesama mama juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak, lho.
Ajang Tukar Informasi
Melihat sekelompok mama asyik ngobrol di salah satu sudut sekolah sambil menanti anaknya keluar kelas, apakah Anda berpikiran itu kegiatan buang-buang waktu percuma? Atau, merasa itu malah mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah karena terkadang suaranya terdengar sampai ke dalam kelas?
Tapi, Ma, menurut Roslina Verauli, M. Psi (Vera) psikolog anak, remaja dan keluarga, ajang berkumpul dengan sesama orang tua murid lainnya bisa menjadi sumber masukan berharga bagi hari-hari anak di sekolah. Orang tua akan menemui sejumlah tantangan pada setiap rentang usia anak untuk memastikan bahwa proses tumbuh kembang si kecil berjalan dengan baik.
Di sinilah manfaat pertemanan Anda dengan sesama orang tua akan terasa. Pergaulan dengan para mama lainnya dapat menjadi sarana untuk membantu si kecil melalui tahap perkembangannya dengan baik. Misal, di usia prasekolah, isu keamanan dan perilaku sosial si kecil di lingkungan pergaulannya menjadi hal yang banyak mendapat perhatian.
Hal ini tentu bukan sesuatu yang mudah bagi mama yang bekerja di kantor untuk memantau hal tersebut selama 24 jam sehari. “Anda akan merasa terbantu jika memiliki jalinan pertemanan yang cukup akrab dengan orang tua murid lainnya,” kata Vera.
“Umumnya, orang tua akan sulit memahami si kecilnya ini tergolong anak seperti apa, jika ia tidak punya kenalan sama sekali di sekolah. Apakah terbilang anak yang nakal, anak yang tipikal menjadi korban, anak yang cengeng, dan lain-lain. Melalui percakapan dengan sesama orang tua, mama juga bisa tahu anak-anak mana saja yang cenderung agresif sehingga perlu mendapatkan pengawasan ekstra ketika sedang bermain dengan anaknya,” ujarnya.
Dengan adanya pergaulan dengan sesama orang tua, Anda juga bisa dapat informasi isu-isu yang sedang hangat dan menjadi perhatian di sekolah, termasuk jika ada informasi-informasi yang berpotensi membahayakan anak.
Bukan hanya bermanfaat memperluas lingkup pertemanan Anda, interaksi dengan sesama mama juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak, lho.
Ajang Tukar Informasi
Melihat sekelompok mama asyik ngobrol di salah satu sudut sekolah sambil menanti anaknya keluar kelas, apakah Anda berpikiran itu kegiatan buang-buang waktu percuma? Atau, merasa itu malah mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah karena terkadang suaranya terdengar sampai ke dalam kelas?
Tapi, Ma, menurut Roslina Verauli, M. Psi (Vera) psikolog anak, remaja dan keluarga, ajang berkumpul dengan sesama orang tua murid lainnya bisa menjadi sumber masukan berharga bagi hari-hari anak di sekolah. Orang tua akan menemui sejumlah tantangan pada setiap rentang usia anak untuk memastikan bahwa proses tumbuh kembang si kecil berjalan dengan baik.
Di sinilah manfaat pertemanan Anda dengan sesama orang tua akan terasa. Pergaulan dengan para mama lainnya dapat menjadi sarana untuk membantu si kecil melalui tahap perkembangannya dengan baik. Misal, di usia prasekolah, isu keamanan dan perilaku sosial si kecil di lingkungan pergaulannya menjadi hal yang banyak mendapat perhatian.
Hal ini tentu bukan sesuatu yang mudah bagi mama yang bekerja di kantor untuk memantau hal tersebut selama 24 jam sehari. “Anda akan merasa terbantu jika memiliki jalinan pertemanan yang cukup akrab dengan orang tua murid lainnya,” kata Vera.
“Umumnya, orang tua akan sulit memahami si kecilnya ini tergolong anak seperti apa, jika ia tidak punya kenalan sama sekali di sekolah. Apakah terbilang anak yang nakal, anak yang tipikal menjadi korban, anak yang cengeng, dan lain-lain. Melalui percakapan dengan sesama orang tua, mama juga bisa tahu anak-anak mana saja yang cenderung agresif sehingga perlu mendapatkan pengawasan ekstra ketika sedang bermain dengan anaknya,” ujarnya.
Dengan adanya pergaulan dengan sesama orang tua, Anda juga bisa dapat informasi isu-isu yang sedang hangat dan menjadi perhatian di sekolah, termasuk jika ada informasi-informasi yang berpotensi membahayakan anak.