Lakukan Ini Agar Anak Lancar Membuat PR
Kerap kali orang tua ikut kesulitan saat membantu anak mengerjakan PRn. Bukannya menjadi solusi untuk anak, Mama justru marah-marah sendiri karena anak yang sudah menyerah dan tak ingin melanjutkan pekerjaannya.
Jangan khawatir, Ma ini wajar, kok! Coba lakukan hal-hal di bawah ini ketika Mama mengalami kejadian serupa!
Ciptakan rutinitas untuk setiap anak
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah meminta pendapat anak mengenai waktu, tempat, dan cara yang ia mau untuk menyelesaikan tugas atau PR-nya.
“Tanyakan apakah ia memiliki ide untuk membuat pekerjaan rumah lebih mudah dilakukan,” saran Deborah Stipek, Ph.D., dekan Stanford University Graduate School of Education.
Atau, tawarkan saran. Misalnya, “Kamu mau mengerjakan PR di ayunan di halaman belakang?” Bila ada lebih dari satu anak di rumah Anda, biarkan mereka menciptakan rutinitasnya masing-masing. Misalnya, ada anak yang duduk di lantai, di tempat tidur, dan ada yang di meja makan.
Sementara itu, pastikan Anda berada di dekat anak sambil mengerjakan sesuatu hal yang lain (dengan begitu, anak tidak akan merasa seperti sedang diawasai mama!).
Satu hal yang perlu Anda ingat, cobalah bersikap ‘kejam’ dengan tidak memberikan screening time (main gadget, nonton TV, dsb) kepada anak sampai tugasnya selesai.
Berada di dekat anak untuk memantau
PR memungkinkan guru mengidentifikasi apa yang siswa telah serap di kelas, jadi jangan pernah mengubah PR menjadi tugas buat Anda, Ma.
Stephanie Donaldson-Pressman, direktur klinis dari New England Center for Pediatric Psychology, AS menyarankan hal ini:
“Katakan kepada anak, mereka dapat bertanya pada Anda maksimal tiga soal setiap malam, dan selebihnya adalah tugas mereka mencari tahu sendiri jawabannya. Atau, lingkari soal yang tidak bisa dikerjakannya untuk ditunjukkan kepada guru keesokan harinya.”
Ketika anak bertanya kepada Anda tentang sebuah soal, tanyakan, “Apakah kamu benar-benar ingin menggunakan jatah ‘bertanya’ malam ini untuk soal itu?” Hal ini untuk membantu meyakinkan diri bahwa anak memang benar-benar membutuhkan bantuan Anda, ataukah hanya sekadar malas mencari jawaban.
Atau, Anda juga bisa katakan kepada anak bahwa Anda sedang di tengah-tengah melakukan sesuatu, dan akan membantunya setelah Anda selesai dengan tugas Anda sendiri (meskipun mungkin sebenarnya Anda tidak sedang melakukan sesuatu hal yang penting!).
“Semakin lama Anda membuat anak menunggu, semakin besar kemungkinan anak akan membaca kembali petunjuk pengerjaan atau materi yang berkaitan dengan soal PR,” kata Jessica Lahey, guru bahasa Inggris di sekolah menengah sekaligus penulis The Gift of Failure: How the Best Parents Learn to Let Go So Their Children Can Succeed.
Satu hal lagi yang perlu Anda ingat, karena pekerjaan rumah juga memberi pelajaran soal manajemen waktu kepada anak, jangan biarkan anak Anda melakukannya tanpa batas.
National Education Association merekomendasikan pertambahan waktu 10 menit untuk setiap tingkatan. Artinya, anak kelas 1 SD mendapat jatah mengerjakan PR selama 10 menit, kelas 2 selama 20 menit, kelas 3 selama 30 menit, dst. Awasi waktunya, Ma!
Berkomunikasi dengan guru secara teratur
Tunjukkan kepada anak bahwa Anda dan gurunya adalah mitra. Jadi, tak ada salahnya menghubungi guru secara teratur untuk berbagi cerita padanya soal kesulitan yang dihadapi anak.
Dan ketika guru memberi saran dan komentar, hindari membuat komentar kritis di depan anak Anda. Misal, “Saran ini dari guru kamu di sekolah, lho, bukan dari Mama!”
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang saat ini sering kali diajarkan dengan cara-cara baru, yang sama sekali berbeda dengan apa yang kita pelajari dulu di sekolah. Nah, ini rentan membuat konflik.
Untuk mengatasi hal ini, tak ada salahnya Anda bertanya kepada guru si anak di sekolah mengenai cara mereka mengajarkan matematika di kelas.
Pelajari kembali cara guru, dan jadikan itu sebagai panduan Anda ketika membantu anak mengerjakan soal atau PR-nya di rumah. Bahkan saat ini, sebagian besar sekolah berinisiatif mengadakan seminar khusus orang tua untuk menjelaskan konsep-konsep yang diajarkan di kelas.
Percayalah, Ma, PR yang diberikan guru di sekolah sama sekali tidak bertujuan membuat Anda sengsara. Jika PR malah membuat anak stres, kehilangan waktu bermain, kekurangan waktu tidur, segeralah berkonsultasi dengan guru di sekolah, ya.
Para guru in sesungguhnya sangat memerlukan informasi lebih lanjut tentang cara anak Anda mengerjakan PR-nya di rumah.
Next: Ajarkan Anak Bertanggung Jawab Menyelesaikan PR