Kiat Membesarkan Anak Berdaya Ingat Baik dan Solutif
Nestlé kembali menghadirkan inovasi dengan meluncurkan produk DANCOW FortiGro Instant baru pada 12 November 2020 lalu yang diselenggarakan secara daring. Johanlie Aliffin, Category Marketing Manager Dairy Nestlé Indonesia, dalam konferensi pers mengatakan bahwa formulasi DANCOW FortiGro Instant yang baru ini memiliki kandungan Omega 6 serta 2x kandungan minyak ikan lebih banyak dari formula sebelumnya. Kandungan-kandungan baik tersebut memiliki manfaat positif bagi perkembangan otak anak-anak, salah satunya untuk memperkuat daya ingat yang baik serta kemampuan menemukan solusi.
Daya ingat yang baik serta kemampuan berpikir solutif merupakan salah satu kunci keberhasilan anak-anak di bidang akademik maupun di kehidupan pribadinya. Nah, salah satu hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk menumbuhkan anak-anak yang demikian adalah dengan memahami pentingnya peran fungsi eksekutif anak.
Apa itu fungsi eksekutif?
Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp. KJ (K), Psikiater Anak dan Remaja, yang hadir sebagai pembicara di webinar peluncuran tersebut mengatakan, “Fungsi eksekutif mencakup keterampilan kognitif yang memungkinkan anak untuk berpikir kritis, membuat rencana, fokus, mengingat perintah, mengerjakan tugas, mengontrol emosi sehingga bila saat mengerjakan tugas mereka menemui kesulitan, maka mereka tidak marah-marah dan tidak mudah putus asa.”
Fungsi eksekutif ini dapat diibaratkan sebagai sebuah sistem kontrol lalu lintas udara di bandara yang sibuk mengatur pesawat masuk dan berangkat di landasan. Dibutuhkan keahlian untuk fokus, memprioritaskan tugas, menyaring dan menghilangkan gangguan, serta menetapkan tujuan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Nah, otak anak-anak pun demikian. Untuk bisa mencapai tujuan tertentu, mereka harus memiliki kemampuan perencanaan, fokus, dan solutif.
Prof. Dr. dr. Tjhin menjelaskan bahwa fungsi eksekutif melibatkan tiga fungsi utama otak, yakni:
-
Memori kerja (working memory): berfungsi untuk menyimpan, mengingat dan menggunakan berbagai informasi yang didapat dalam jangka pendek.
-
Kemampuan berpikir fleksibel (mental flexibility): berfungsi untuk membantu menemukan berbagai alternatif cara, misalnya saja dalam menyelesaikan soal matematika, atau dalam memilih alternatif bahan apa yang bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas prakarya.
-
Pengendalian diri: berfungsi untuk menetapkan prioritas dan menolak tindakan atau tanggapan impulsif, misalnya mengendalikan diri untuk menyelesaikan PR dulu baru bermain setelahnya, membuat jadwal keseharian, dan lain sebagainya.
Nah, fungsi-fungsi ini saling terkait satu sama lain. Untuk mencapai keterampilan fungsi eksekutif yang baik, kombinasi ketiganya harus beroperasi dalam koordinasi yang apik.
Manfaat Fungsi Eksekutif
Fungsi memori yang baik menurut Prof. Dr. dr. Tjhin, mendukung kemampuan belajar anak. Ia menambahkan bahwa memori kerja yang tidak optimal dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar anak. Di samping itu, ketika anak-anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan fungsi eksekutif, mereka akan lebih memiliki kemandirian dalam menjalankan kehidupan sekolahnya, Mereka lebih mampu menyiapkan segala hal sendiri, membuat prioritas, tidak mudah menyerah bila menemui kesulitan. Tentunya hal ini akan berdampak baik bagi prestasi akademik mereka. Menurutnya, keterampilan tersebut akan memunculkan rasa percaya diri pada anak karena mereka merasa bisa.
Di dalam kehidupan personalnya, mereka juga lebih bisa membuat pilihan yang sehat untuk dirinya sendiri. Mereka bisa mengatur dirinya sendiri tanpa harus disuruh-suruh atau diingatkan orang tuanya lagi. Perkembangan ini sangat penting bagi anak-anak usia sekolah.
Membantu Mengoptimalkan Fungsi Eksekutif
Pusat fungsi eksekutif berada di bagian depan lobus frontal dengan beberapa koneksi saraf ke daerah kortikal, subkortikal, dan batang otak lainnya. Prof. Dr. dr. Tjhin mengatakan bahwa 60% otak manusia terdiri dari lemak. Oleh karenanya, salah satu cara penting untuk mengoptimalkan kinerjanya adalah dengan mengonsumsi asupan nutrisi seperti minyak ikan yang mengandung DHA dan Omega 6 yang merupakan asam lemak.
Ia juga menambahkan, “DHA itu paling banyak di otak bagian depan yang artinya dekat fungsi eksekutif.” Ia menjelaskan bahwa kadar DHA berhubungan dengan kemampuan belajar anak. “DHA rendah berkorelasi dengan rendahnya kemampuan membaca dan kemampuan kerja memori mereka,” tuturnya.
Kandungan DHA dan omega 6 bisa didapatkan dari makanan alami seperti ikan salmon, mackerel, atau ikan gabus. Dalam sehari, anak-anak membutuhkan 150-200 mg DHA. “Bisa makan berkilo-kilo ikan itu. Sehingga butuh tambahan agar bisa mencukupi kebutuhan DHA untuk setiap anak,” ucapnya. Tambahan asupan tersebut bisa didapat dari susu yang memang memiliki tambahan DHA dan omega 6.
Baca juga:
Cara Efektif Tingkatkan Daya Ingat
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK, DOK. DANCOW