Kakak Selalu Mengalah pada Adik, Salahkah?
Tanya : Anak laki-laki saya (7) selalu mengalah ketika dijaili adik perempuannya (2). Suatu hari, saya melihat ia menangis. Haruskah ia selalu mengalah? - Rissa, Mama dari dua anak.
Jawab : Kakak tidak selalu harus mengalah pada adik karena mereka punya hak yang sama. Biasanya, kita meminta kakak untuk mengalah lebih pada situasi yang agak berbahaya. Misalnya, Anda harus menemani adik mandi saat kakak minta ditemani belajar. Atau, adik mengantuk pada saat main bersama. Anda harus menidurkan adik dulu, baru kemudian bermain bersama kakak.
Akan tetapi, untuk main bersama, saat adik dan kakak sudah memilih mainannya, ini tidak berarti adik bisa begitu saja mengambil mainan kakak. Begitu juga sebaliknya. Karena adik masih berusia 2 tahun, memang tidak mudah untuk memberi pengertian. Namun, ia harus tetap diberitahu dan diajarkan bahwa tidak boleh mengambil barang milik kakak. Kakak juga diajarkan untuk menyuarakan pendapatnya bahwa ia tidak mau mainannya diambil. Hal ini dilakukan agar kakak tidak merasa selalu dijajah dan adik tidak merasa apa pun yang diinginkannya akan selalu didapat.
Menetapkan aturan, seperti adik boleh main mainan kakak kalau kakak sudah selesai dengan mainannya, sangat disarankan. Karena harus terus menerus mengalah pada adik, rasa marah akan terpupuk. Karena bila kakak terus menerus diminta mengalah, ia bisa membenci adiknya karena adik selalu mendapatkan apa yang diinginkan dan ia tidak. Kemungkinan yang bisa muncul adalah ia akan meniru cara adik untuk mendapatkan keinginannya, baik di rumah atau sekolah. Bisa jadi, ia tertekan atau justru ‘meledak’. Bila kakak sudah sampai menangis, itu artinya ia sudah tidak tahan lagi. Sebaiknya, Anda mendekatinya dan mengelusnya. Saat ia sudah tenang, tanyakan apa yang membuatnya menangis dan apa yang diinginkannya. Anda atau suami coba, deh, mendekatinya pada saat ia menangis karena orang tua adalah tempat kenyamanan dan keamanan anak.
Foto : TPG News