Anak Infeksi Telinga Setelah Berenang
Anak hobi berenang? Kalau iya, jangan sampai kegemarannya itu terganggu oleh infeksi teliga – yang populer disebut swimmer’s ear, gara-gara ada air yang masuk ke telinganya saat berenang, dan tak kunjung keluar selama berhari-hari.
Infeksi swimmer’s ear, yang istilah medisnya ottitis eksterna, terjadi di kanal telinga luar anak, yang membentang dari gendang telinga sampai lubang telinga.
Meski pemicu infeksi ini adalah air yang masuk ke telinga saat berenang, namun bakteri lah pelaku utamnya.
Saat air masuk ke liang telinga dan terperangkap oleh lapisan lilin yang secara alami ada di lapisan telinga tengah, keadaan di dalam telinga akan menjadi lembap dan basah. Nah, kondisi menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi pertumbuhan bakteri yang terbawa air.
Di samping air, memasukkan jari, cotton bud, atau objek lain ke telinga juga dapat memicu infeksi, karena tindakan itu bisa merusak lapisan kulit tipis yang melapisi saluran telinga.
Baca juga: Berbahayakah Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud?
Kalau anak sudah terserang radang telinga luar, maka liang telinganya akan tampak merah dan bengkak, sehingga nyeri, bila disentuh atau saat ia mengunyah. Selain itu, ia pun akan merasa gatal yang menjadi-jadi, bahkan kadang sampai keluar cairan dan kehilangan pendengaran sementara.
Meski tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri, swimmer’s ear tidak bisa dianggap enteng, apalagi jika rasa sakit dan nyeri di telinga anak masih menetap selama lebih dari tiga hari, dan disertasi demam. Segera bawa anak berobat ke dokter! Untuk mencegah swimmer’s ear, keringkan telinga anak dengan handuk lembut secara perlahan usai berenang.
Segera keluarkan air yang masuk ke telinga dengan cara memiringkan kepalanya ke samping. Swimming earplug untuk anak, yang terbuat dari silikon lembut, bisa digunakan si kecil agar air tidak bisa masuk ke liang telinganya.