Anak Takut Ketinggian
Anak saya ketakutan ketika diajak menyeberang jembatan. Haruskah ia dibawa ke psikolog?
Yang perlu mama ketahui adalah seberapa parah dampak ketakutan anak terhadap ketinggian. Bila dia takut dan butuh waktu untuk mengumpulkan keberanian, Mama masih berhasil mengajaknya naik jembatan. Ini merupakan hal yang baik dan belum bisa dikatakan fobia.
Tidak hanya anak kecil, sering kali orang dewasa merasa cemas ketika naik ke lantai yang lebih tinggi (terlebih jika pandangannya terpusat ke arah bawah karena merasa pusing). Jadi, alihkan saja perhatiannya, memintanya tidak melihat ke bawah, dan mendukungnya dengan cara menggandeng tangannya. Dengan cara ini, anak akan merasa yakin bahwa Mama akan selalu ada untuknya.
Sebenarnya, apa itu fobia? Fobia adalah rasa takut berlebihan terhadap objek tertentu dengan alasan yang tidak jelas. Salah satu penyebab fobia adalah pengalaman traumatik di masa lalu dan hal ini bisa disembuhkan untuk selamanya.
Coba Mama ingat-ingat kembali, apakah anak pernah mengalami peristiwa tidak menyenangkan yang berkaitan dengan ketinggian? Terjatuh, misalnya, baik yang dialami sendiri atau melihat orang lain terjatuh kemudian terluka. Ada baiknya Mama juga menanyakan alasan anak merasa takut jika harus naik ke lantai yang lebih tinggi. Berikan pengertian padanya, ia tidak perlu takut.
Sesuatu yang buruk tidak akan terjadi jika kita berhati-hati. Mama juga bisa meningkatkan keberaniannya secara bertahap dengan cara melatihnya untuk naik tanpa digandeng. Tahap terakhir, mintalah anak naik terlebih dulu, baru diikuti oleh Mama. Setelah itu, minta ia naik dan Mama cukup mengawasi dari bawah.
Jika hal ini berhasil dilakukan dengan baik, berikan reward padanya, ya. Dengan begitu, ia akan mengulangi kembali perbuatan positifnya tersebut. Sebaliknya, jika belum berhasil, jangan memarahinya karena itu akan semakin mengecilkan keberaniannya. Hal ini juga yang akan dilakukan oleh psikolog, Ma!
Ada baiknya usahakan lebih dulu sendiri karena akan lebih mudah bagi anak untuk mengembangkan kepercayaannya pada figur ibu dibanding orang lain.