Alergi Mengganggu Tidur
Bayangkan Anda mencoba tidur malam dengan serangan rasa gatal yang konstan, hidung tersumbat, dan bersin tiada henti? Itulah yang dihadapi oleh anak-anak penderita alergi udara setiap malam. Kondisi ini terjadi ketika anak menghirup partikel yang membuatnya alergi. Partikel ini mengiritasi saluran pernapasan, dan menyebabkan gejala seperti bersin, mata gatal, dan hidung tersumbat.
Biasanya alergen (penyebab alergi) yang paling umum adalah tungau, debu, bulu hewan peliharaan, dan serbuk bunga tertentu. “Anak-anak yang memiliki alergi biasanya jadi sulit bernapas dengan baik ketika tidur. Tidurnya pun menjadi tidak nyenyak dan mempengaruhinya saat bangun pagi keesokan harinya,” ujar dr. Bernie Endyarnie Medise, Sp.A(K), MPH, dari Divisi Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Waspadai ini : hidung meler maupun tersumbat. Sebagian besar anak juga mengalami mata gatal dan berair, berdahak, batuk, atau bahkan radang tenggorokan. Mama juga akan menyadari bahwa anak bernapas dengan mulut atau mulutnya terbuka terus saat tidur.
Cara mengatasi : Sekitar 70% anak-anak penderita alergi saluran pernapasan dapat mengatasinya ketika mencapai usia 17 tahun. Sementara itu, Mama bisa melakukan tes alergi untuk mencari apa pemicunya. Hindari penyebab alergi tersebut untuk meringankan gejalanya. Obat-obatan seperti antihistamin atau nasal spray digunakan dengan pengawasan dokter.