4 Jenis Gangguan Spektrum Autisme
Gangguan spektrum autisme atau yang lebih sering disebut dengan autisme, melibatkan interaksi dan komunikasi seorang anak. Autisme merupakan diagnostik untuk menyebut kategori gangguan perkembangan saraf secara lebih luas.
Sebetulnya, autisme sendiri ada beberapa jenis. Jenis-jenis ini biasanya didiagnosis berdasarkan perbedaan dan intensitas gejala.
1. Asperger’s Syndorme
Termasuk dalam spektrum ringan. Anak-anak dengan Asperger banyak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Mereka juga mampu menangani kegiatan sehari-harinya. Akan tetapi, mereka benar-benar fokus pada topik yang menjadi minatnya dan membahasnya tanpa henti.
Tanda seorang anak mungkin mengalami Asperger’s Syndrome:
-
Gangguan dalam interaksi sosial
-
Kurangnya kontak mata sehingga bagi orang lain tampak sebagai kurang sopan
-
Kesulitan membaca ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan isyarat sosial
-
Tidak memahami ironi, metafora, atau humor
-
Bahasa tubuh yang canggung, berdiri terlalu dekat, atau berbicara terlalu keras
-
Mengulangi perilaku dan aktivitas yang sama
-
Tulisan tangan yang buruk
-
Asyik dengan satu minat
-
Butuh rutinitas dan mudah marah ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana
2. Pervasive Developmental Disorder, not otherwise specified (PDD-NOS)
Merupakan gangguan disintegrasi. Spektrum ini termasuk ringan hingga menengah. Ia lebih parah dari asperger’s syndrome namun lebih ringan dari autistik.
Tanda seorang anak mungkin mengalami PDD-NOS: -
Keterampilan berkembang dengan tidak merata
-
Keterlambatan perkembangan bahasa
-
Kesulitan menerima perubahan
-
Respons yang tidak biasa (hipersensitif/hiposensitif) terhadap rasa, penglihatan, suara, penciuman, atau sentuhan
-
Menunjukkan perilaku berulang
-
Menunjukkan respons suka dan tidak suka yang tidak biasa
-
Gangguan Autistik
Spektrum ini termasuk parah. Gejalanya bisa serupa dengan Asperger’s Syndrome dan PDD-NOS namun lebih intens.
Tanda seorang anak mungkin mengalami gangguan autistik:
-
Sulit berinteraksi sosial
-
Memiliki masalah komunikasi
-
Menunjukkan perilaku berulang
-
Tantrum sampai meledak-ledak
-
Mengalami gangguan tidur dan makan
-
Anak-anak dengan spektrum yang parah mungkin lebih suka bermain sendiri, kurang atau tanpa minat pada orang lain atau dunia luar.
-
Childhood Disintegrative Disorder
Seorang anak akan mencapai tonggak perkembangan normal selama beberapa tahun pertama. Setelah itu, terjadi penurunan pesat dalam keterampilan yang diperoleh dalam:
-
Bahasa dan komunikasi
-
Keterampilan sosial, bermain
-
Keterampilan merawat diri sendiri
-
Keterampilan motorik
-
Kemampuan kontrol usus dan kandung kemih
Baca juga:
Deteksi Dini Tanda-Tanda Anak dengan Autisme
Terapi Yoga Anak dengan Autisme di Kids Yoga Jakarta
Terapi Autisme Sejak Usia Bayi
Keuntungan Gabung ke Komunitas Autisme
LELA LATIFA
FOTO: PIXABAY