Waspadai 3 Penyakit Anak Ini Selain COVID-19
Di masa pandemi COVID-19 seperti ini, orang tua tentu khawatir membawa anak ke Rumah Sakit dengan alasan takut tertular. Oleh karenanya, saat si kecil terlihat tidak bersemangat dari biasanya, orang tua akan memberi asupan sehat dan berbagai vitamin untuk meningkatkan imunitas agar si kecil tak sampai jatuh sakit.
Akan tetapi, bagaimana bila sudah sampai sakit? Terlebih saat si kecil demam, batuk, atau diare. Ya, masalah tersebut memang merupakan salah satu gejala COVID-19. Orang tua pasti dilema. Pertama, Anda mungkin khawatir si kecil ditetapkan sebagai ODP atau PDP bila harus dibawa ke RS karena umumnya orang dengan gejala tersebut akan diperlakukan demikian. Akan tetapi, di satu sisi, Anda cemas dengan kesehatannya bila tidak segera dibawa menemui dokter.
Dalam acara Ngobrol Bareng Instagram Live @ayahbunda_,Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, Dokter Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RS Pondok Indah – Pondok Indah, Jakarta, memahami kecemasan orang tua ini. “Sekarang ini memang semua fokusnya sedang ke COVID,” ujarnya. Maka wajar bila saat anak menunjukkan gejala yang sama dengan COVID-19 seperti demam, batuk, sesak, sakit perut, atau diare yang dikhawatirkan oleh orang tua adalah kemungkinan anaknya terinfeksi virus corona. Padahal, tidak selalu seperti itu.
Prof. Hindramengingatkan agar para orang tua lebih jeli mengenali gejala yang ditunjukkan anak. Sebab, ada penyakit-penyakit lain dengan gejala seperti demam yang tak kalah berbahayanya. Penyakit-penyakit ini harus segera ditindaklanjuti dan mendapat perawatan.
Prof. Hindra menyebut 3 penyakit pada anak yang harus diwaspadai para orang tua beserta gejala yang bisa dikenali agar orang tua bisa mengambil tindakan yang lebih tepat:
1. Demam Berdarah
Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, Dokter Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RS Pondok Indah – Pondok Indah, Jakarta, menyayangkan bahwa kasus demam berdarah yang sedang tinggi ini kurang mendapat perhatian. “Saya tiap hari hampir selalu menangani pasien demam berdarah,” ujarnya. Prof. Hindra khawatir orang tua terlambat membawa anak ke RS karena terlalu cemas bahwa gejala demam yang dialaminya akan membuat anaknya didiagnosis COVID-19. “Di hari ke 4 atau 5, demam mereka memang turun, akan tetapi justru itu fase kritisnya. Bila tidak mendapatkan penanganan, dikhawatirkan terjadi perdarahan,” jelasnya.
Oleh karenanya, orang tua perlu mewaspadai apa saja gejala demam berdarah, yakni:
-
Demam tinggi tanpa disertai batuk atau pilek
-
Anak mengeluh kedinginan
-
Anak mengeluh nyeri otot
-
Anak tidak mau makan dan minum
-
Muncul ruam merah pada kulit
-
Kepala terasa berat
-
Anak lemah hingga tampak ingin tidur terus
-
Ada keluhan mual atau bahkan muntah
2. TBC
Menurut , TBC adalah salah satu penyakit anak yang angkanya cukup tinggi di Indonesia. “Ini berbahaya sekali,” katanya. Anak-anak yang keluarganya menderita TBC sangat rentan tertular. “Sekali kuman TBC ada di tubuh seseorang, dia tidak bisa hilang,” ujarnya.
Beberapa gejala TBC juga ada yang memiliki kesamaan dengan COVID-19 seperti demam, sesak napas, dan batuk. Oleh karenanya, orang tua perlu memantau gejala dengan lebih jeli. Gejala TBC antara lain:
-
Batuk yang tak kunjung reda. Umumnya berlangsung lama hingga 3 minggu
-
Terus mengalami demam selama lebih dari 2 minggu
-
Tubuh terlihat lemah, anak nampak malas bergerak, dan kehilangan nafsu makan
-
Mengalami sesak napas
-
Bisa mengalami batuk darah
-
Pertumbuhannya terhambat
Prof. Hindra menjelaskan bahwa di masa pandemi COVID-19 seperti ini, anak dengan gejala sesak napas barangkali akan menerima pemeriksaan dengan prosedur penanganan COVID-19 di mana mereka akan diperiksa apakah ada bercak putih di parunya. Akan tetapi, untuk mendeteksi TBC sendiri, Prof. Hindra menyebutkan bahwa dibutuhkan tes Mantoux.
3. Campak
“Ini sangat menular sekali,” kata mengingatkan. Campak disebabkan oleh virus yang juga ditularkan lewat droplets. Lantaran beberapa gejalanya juga mirip COVID-19, maka orang tua juga harus bisa membedakannya.
Berikut ini adalah gejala campak:
-
Demam
-
Batuk
-
Pilek
-
Muncul bercak keputihan di mulut
-
Ruam kemerahan di wajah dan bisa menyebar ke hampir seluruh tubuh
Prof. Hindra menyebut bahwa, walaupun umumnya pasien mengalami masalah sedang saja, campak punya ancaman yang besar. Campak bisa menyebabkan masalah serius seperti radang otak.
Baca juga:
Lawan Penyakit Anak Secara Alami dengan 5 Kebiasaan Ini!
Penyakit Campak, Kenali Gejala dan Pengobatannya
Gejala 4 Penyakit Ini Ruam dan Demam. Bagaimana Membedakannya?
Siap-Siap Lawan Demam Berdarah
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK