Rest in Love, Bapak Yudha Kartohadiprodjo
Hari ini cuaca begitu cerah, seakan mencoba untuk menghibur dan tersenyum kepada kami, yang berduka sejak tiga hari lalu. Hati kami terluka begitu dalam. Kami kehilangan panutan, pemimpin bijaksana, sekaligus ayah kami, Bapak Yudha Kartohadiprodjo, CEO dari PT Prana Dinamika Sejahtera (Prana Group), yang menaungi Femina, GADIS, Ayahbunda, dan Parenting Indonesia, pada Minggu, 25 Juli 2021, karena sakit jantung.
Hari ini, hari ketiga setelah kepergian beliau. Cuaca bersahabat mengiringi pagi, saat keluarga dan para sahabat melepas kepergian beliau dari Rumah Duka Grand Heaven. Pluit, Jakarta, menuju lokasi pemakaman di Wisma STA, Tugu, Puncak. Ibadah pelepasan pagi tadi membuka kembali memori indah kami bersama Bapak Yudha. Masih teringat betapa beliau sungguh perhatian, selalu mengayomi, dan selalu ada untuk kami. “Just call me!” Kalimat singkat pembawa damai, menunjukkan kesiapannya mengulurkan bantuan atau dukungan, kapan pun, bagi kami yang bekerja bersama beliau.
Tak hanya sebagai pemimpin hebat dan mengayomi bagi kami semua, sosok beliau juga sangat dicintai oleh keluarganya. “Papa adalah ayah yang hebat. Papa mengajarkan aku banyak hal. Mengajarkan aku untuk bersikap baik kepada adikku dan semua orang. Dan bersikap sopan. Papa mengajarkanku untuk merawat tanaman dan hewan peliharaanku, karena hidup itu sangat berharga,” kata Ayanna Kartohadiprodjo (8), lirih, sang buah hati, saat ibadah pelepasan pagi tadi.
Bagi putra kecilnya, Harianto Kartohadiprodjo (6), Bapak Yudha adalah ayah terbaik yang pernah ia miliki. “Tidak ada yang bisa menggantikannya. Aku sangat mencintaimu, Papa,” kata Harry.
Dalam surat perpisahan, Surat Cinta untuk Yudha Kartohadiprodjo yang sangat indah dan menyentuh hati, istri tercintanya, Ranita Angkosubroto menuliskan, “Aku bersyukur kepada Tuhan yang memberikan semua waktu ini bersamamu, selama 14-15 tahun ini. Beristirahatlah dalam damai. Aku sangat mencintaimu. Sampai maut memisahkan kita.”
Semua orang mencintai Bapak Yudha. Bukan hanya istri dan kedua buah hati mereka. Dan, betul adanya, sepenggal kalimat dari para sahabat, juga menggambarkan sosok beliau. Pria kelahiran Jakarta, 29 September 1975 ini adalah the glue who makes us together. Perekat bagi teman-temannya. Kehangatan dan kedekatan Bapak Yudha dengan teman, saudara, keluarga, hingga karyawan di perusahaannya itu sangat terasa dan terlihat pada suasana prosesi pemakaman yang dilangsungkan di Wisma STA, Tugu, Puncak, yang dihadiri oleh keluarga besar Kartohadiprodjo, Alisjahbana, dan Angkosubroto. Area pemakaman asri yang juga menjadi tempat peristirahatan terakhir tokoh Pujangga Baru, Sutan Takdir Alisjahbana (STA), kakek beliau, telah dipersiapkan dengan sempurna. Sebuah tenda besar berwarna putih dan ratusan bunga dari kerabat, sahabat, dan mitra bisnis telah menanti kedatangannya.
Kami sangat berduka, tapi seiring berakhirnya prosesi pemakaman, hati kami pun mulai damai. Kami tahu tempat beliau jauh lebih indah di sana. Kalimat perpisahan dari ibunda, Ibu Mirta Kartohadiprodjo, Pendiri Femina, Ayahbunda, dan Prana Group, menutup kenangan indah hari ini. "Selamat jalan anakku…. Selamat jalan. Engkau telah melakukan yang terbaik untuk dunia ini. Kami sebagai orang tua sangat bangga kepadamu. Selamat jalan, my son…," kata Ibu Mirta, melepas kepergian putra sulungnya.
Selamat jalan pemimpin, teman, sekaligus ayah kami. Selamat Jalan Bapak Kami, Yudha Kartohadiprodjo
Rest in love and peace...
Baca juga:
Surat Cinta untuk Yudha Kartohadiprodjo
Selamat Jalan Bapak Kami, Yudha Kartohadiprodjo
Membicarakan Kematian Dengan Anak
Menjelaskan Kematian Pada Anak
Glenny Levina
Foto: Dok. Prana Group
Topic
#beritadukacita #PranaGroup #RestinLove #Yudha Kartohadiprodjo