Mengenal Air Mengandung Vitamin
Dikenal dengan sebutan ‘vitamin water’, air dalam kemasan ini umumnya berwarna-warni. Ada yang kuning atau merah. Beberapa ada yang bening juga. Kata-kata vitamin memang bisa mengecoh. Siapa yang tidak berharap mendapat vitamin dengan cara yang mudah, yakni dengan meneguknya saja. Namun, beberapa penelitian justru menemukan bahwa air bervitamin dalam kemasan ini mengandung kadar gula yang tinggi.
Minuman bervitamin ini merupakan campuran air, gula, vitamin sintetis (buatan manusia), dengan perasa yang mirip dengan rasa buah. Vitamin sintetis belum terbukti memberi manfaat kesehatan yang sama seperti vitamin alami yang didapat dari makanan. Jadi, air tersebut tidak mengandung manfaat zat gizi atau vitamin bagi kesehatan.
Air bervitamin berlaku sebagai sumber energi. Ia bisa mengandung 100 hingga 125 kalori. Bila gaya hidup Anda sangat aktif, seperti atlet, tak masalah minum air ini karena kalorinya akan mudah terbakar. Lain halnya bila kegiatan Anda sehari-hari hanya duduk, jalan sedikit, lalu duduk lagi. Minum air bervitamin bisa menambah lebar lingkar pinggang Anda.
Menurut laporan dari Yale-New Haven Hospital, beberapa minuman bervitamin menggunakan sucralose dan aspartame. Hal ini bisa menyebabkan gangguan gastrointestinal, seperti mual dan diare, bila dikonsumsi terlalu sering.
Untuk anak: Minuman bervitamin yang memiliki warna cerah memang mudah menarik anak. Namun, mama harus bijak, karena warna cerah ini bisa jadi karena air tersebut mengandung pewarna buatan. Meski pewarna makanan dalam batas tertentu diijinkan, sebaiknya untuk anak-anak dihindari saja. Apalagi minuman bervitamin rata-rata memiliki kadar gula tinggi. Hal ini bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak. Para ahli gizi di Amerika Serikat percaya, minuman manislah penyebab meningkatnya angka obesitas pada anak di Amerika Serikat.
Lalu ada minuman lainnya yaitu minuman yang mengandung l-carnitine disebut bisa meluruhkan lemak. Menggoda, ya? “Cukup banyak penelitian yang menunjukkan asam amino l-carnitine meningkatkan oksidasi lemak tubuh menjadi energi, tetapi dari sample penelitian yang memang tubuhnya memiliki kadar l-carnitine rendah. Sedangkan untuk sample yang memiliki kadar l-carnitine normal, tidak terlalu efektif. Selain itu, efektivitas l-carnitine berhubungan erat dengan dosis yang diasup oleh tubuh.
Untuk memperoleh manfaat l-carnitine, setidaknya harus menghabiskan air kemasan tersebut sebanyak 6 botol. Kesimpulannya adalah tidak efektif,” kata Jansen. Jadi, kalau mama ingin meluruhkan lemak di tubuh, sebaiknya dengan berolahraga dan mengatur pola makan.
Untuk anak: Minuman ini sebaiknya hanya dikonsumsi orang dewasa.