Mama-Papa Sudah Divaksin COVID-19, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Vaksinasi COVID-19 masih terus dikejar pelaksanaannya oleh pemerintah. Hingga 13 Maret 2021, hampir empat juta orang sudah mendapat vaksinasi tahap satu. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa direncanakan pada Juni 2021, dua puluh persen penduduk sudah mendapat vaksin.
Nah, bagi Papa dan Mama yang sudah divaksin, ternyata protokol kesehatan tetap perlu dipraktikkan di rumah. Dr. Sonny Harry B Harmadi, SE., ME, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan, “Sampai herd immunity tercapai, mau orang sudah divaksin atau belum, perlakuannya sama.”
Saat Imunitas Sudah Terbentuk
Ia juga menambahkan, “Jangan karena kita sudah divaksin, jadi seperti superman, ke mana-mana gak pakai masker.” Walau sudah divaksin, tetap ada kemungkinan virus dapat masuk ke tubuh kita. Bedanya, bagi orang yang sudah terbentuk imunitasnya, maka tidak akan mengalami reaksi yang buruk. “Kalau imunitas sudah terbentuk, kita jadi seperti OTG, orang tanpa gejala, yang bawa virus ke mana-mana, tapi di kita tidak masalah,” ujarnya.
Agar Tidak Terjadi Klaster Keluarga
Hal tersebut kemudian bisa berbahaya untuk keluarga lain yang belum menerima vaksin. “Kita sendiri tidak apa-apa, tapi anak-anak kita, keluarga yang kita cintai yang belum divaksin akhirnya bisa tertular virus,” sambungnya.
Dr.Sonny menyebut bahwa saat di rumah, protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak jadi lebih sulit diterapkan. Sebab, kita justru merasa bahwa rumah adalah tempat yang aman. Sehingga, ketika orang tua yang sudah divaksin terpapar virus COVID-19, dampaknya, penularan jadi lebih mungkin terjadi, karena tidak ada yang menggunakan masker dan masih mungkin berpelukan atau tidur satu kamar. “Itulah kenapa klaster keluarga banyak sekali,” tuturnya.
Ia mengingatkan, “Virus itu tidak ditularkan oleh orang-orang yang jauh. Virus ini menular ke orang terdekat kita. Memang kesannya berat, tapi kita jauh lebih baik untuk ‘curiga’. Dalam arti , lebih hati-hati. Daripada kita abai dan menulari keluarga.”
Alasan Lain
Ada beberapa alasan lain tentang mengapa orang yang sudah divaksin tetap harus memenuhi protokol kesehatan selain mencegah terjadinya klaster keluarga, antara lain:
- Butuh waktu untuk membentuk kekebalan tubuh setelah divaksin. Oleh karenanya, usai vaksinasi, kita tetap harus menjaga diri agar tidak terpapar virus COVID-19.
- Tidak ada satu pun vaksin yang efikasinya 100%. “Vaksin apa pun di dunia!” tegas Dr. Sonny. Sehingga masih ada kemungkinan orang bisa tertular dan bisa fatal.
- Vaksinasi untuk mencapai herd immunity yang mensyaratkan 70% penduduk Indonesia tervaksin butuh waktu. Oleh karenanya, menerapkan protokol kesehatan bermanfaat untuk menjaga orang-orang yang belum tervaksin ini.
Baca juga:
Kriteria Orang yang Tidak Bisa Divaksin COVID-19
Kenali Beberapa Merek Vaksin COVID-19 dan Dosisnya
Ini Reaksi yang Mungkin Muncul Setelah Divaksin COVID-19
Hipertensi Ternyata Komorbid COVID-19 Tertinggi, Lakukan PTDR Rutin
Langkah Aman Menyusui saat Ibu Positif COVID-19
LTF
FOTO: FREEPIK