Aman Tinggal di Apartemen Bersama Anak
Tinggal di apartemen sekarang menjadi pilihan banyak keluarga di kota besar. Alasannya bermacam-macam, di antaranya kepraktisan, kenyamanan, dekat dengan tempat kerja dan aktivitas/sekolah anak, fasilitas umum yang mudah dijangkau, hingga keamanan.
Walaupun pengelola apartemen mengutamakan keamanan, toh, penghuni tetap tidak boleh lengah, apalagi jika tinggal bersama anak-anak atau balita. Demi keamanan anak, menurut Tim Safe Kids Indonesia, orang tua perlu melakukan konsep ‘ANAK’:
- Amati bahayanya
- Nilai risikonya
- Ambil tindakan
- Komunikasikan
Berikut ini beberapa sumber bahaya dan tip aman dari Tim Safe Kids Indonesia bagi keluarga yang memutuskan untuk tinggal di apartemen bersama anak-anak mereka.
1. Pintu, balkon, jendela
- Kunci pintu menuju balkon. Jika tinggi anak sudah bisa mencapai gagang, pasang seal tambahan dengan posisi lebih tinggi.
- Kunci pintu keluar unit dalam posisi terkunci, jangan sampai kunci menggantung jika tinggi anak bisa mencapai gagang. Beri kunci slot tambahan sebagai tindakan preventif.
- Kalau anak sudah lebih besar, kunci jendela dan beri seal tambahan jika anak tanpa pengawasan.
- Komunikasikan kepada anak tentang bahayanya bermain di sekitar jendela dan balkon.
Lebih baik ditambah teralis untuk lebih memastikan keamanan, karena terutama bila ada tamu-tamu cilik dan kerabat datang, mereka terlalu bebas bermain dan lepas kendali.
- Cek lubang pintu sebelum membukakan pintu bila ada yang mengetuk. Bila yang di depan pintu orang tidak dikenal, buka pintu dengan grendel tetap terpasang.
2. Lift
- Gandeng anak saat naik lift agar anak tidak ketinggalan
- Jangan berdiri di dekat pintu lift, baik saat menunggu atau berada di dalamnya.
- Tidak bersandar di pintu lift dan tidak langsung berlari masuk atau keluar sendiri. Ajari anak bagaimana menghadapi lift anjlok atau terhenti.
3. Tangga darurat
Jangan bermain-main di tangga darurat dan jangan tergesa-gesa menggunakan tangga darurat saat emergency dan banyak yang menggunakan, usahakan satu persatu dan tidak saling dorong.
4. Dapur
- Ajari anak tentang risiko di dapur, baik mengenai benda tajam, benda panas, benda kimia, dan sebagainya.
- Gunakan regulator gas yang baik.
5. Kebakaran dan darurat
- Sediakan detector asap dan detector kebocoran gas LPG. Lengkapi juga dengan APAR (alat pemadam kebakaran) juga cara penggunaannya.
- Ketahui dan pelajari jalur evakuasi, tempat berkumpul (assembly point).
- Kenalkan anak kepada petugas keamanan.
- Simpan dan pajang di tempat yang mudah dilihat semua nomor telepon penting termasuk nomor pengelola dan teknisi.
- Ikuti simulasi keadaan darurat di apartemen.
6. Tempat bermain dan Kolam Renang
- Cek kondisi tempat bermain dan kolam renang sebelum mengizinkan anak bermain.
- Pastikan anak selalu dalam pengawasan.
Baca juga:
GRC, TIM SAFE KIDS INDONESIA
FOTO: PIXABAY, 123RF