9 Jenis Pikiran Toxic dalam Pernikahan
Jeffrey Bernstein, Ph.D., psikolog penulis Why Can't You Read My Mind, bercerita bahwa selama 30 tahun terakhir praktiknya, ia melihat bahwa ada 9 jenis pikiran toxic yang merusak hubungan. Ia mengatakan bahwa dari pasangan bermasalah yang mengunjunginya untuk konseling, setidaknya memiliki satu pikiran toxic ini.
Apa sajakah jenis pikiran toxic yang dimaksud oleh Bernstein?
-
The All-or-Nothing Trap
Adalah pikiran toxic yang dimiliki oleh salah seorang di dalam hubungan, bahwa semua hal yang dilakukan oleh pasangannya adalah hal yang salah atau tidak pernah melakukan hal yang benar.
Contoh: “Dia selalu saja membuat kesalahan!”
-
Catastrophic Conclusions
Adalah di mana salah satu pasangan membesar-besarkan tindakan dan kejadian negatif yang menyangkut pasangan lainnya.
Contoh: “Kalau saja dia tidak memutuskan resign dan memulai bisnisnya sendiri yang tidak punya prospek itu, pasti kami sekeluarga tidak akan kehilangan rumah dan harus memulai hidup dari 0 lagi.”
-
The “Should” Bomb
Adalah pikiran toxic di mana satu orang menganggap bahwa pasangannya akan memenuhi satu atau lebih kebutuhannya—hanya karena dia meyakini bahwa pasangannya harus mengetahui kebutuhan itu. Padahal kebutuhannya tersebut tidak pernah disampaikan.
Contoh: “Kamu benar-benar tidak bisa mengerti aku. Harusnya kamu tahu kalau aku butuh punya me time setiap hari karena lelah mengurus rumah dan anak-anak seharian.”
-
Label Slingling
Adalah pernyataan toxic di mana Anda memberi label negatif pada pasangan Anda dan mengabaikan kualitas positifnya.
Contoh: “Kamu sangat pelit!”
-
The Blame Game
Adalah pikiran toxic di mana Anda secara tidak adil, dan tidak rasional, menyalahkan pasangan Anda atas masalah hubungan, atau masalah yang lebih besar.
Contoh: “Gara-gara menikah dengan laki-laki sepertimu, hidupku jadi menderita.”
-
Emotional Short Circuits
Terjadi ketika salah satu pasangan menjadi yakin bahwa emosi pasangannya tidak dapat "ditangani".
Contoh: “Nggak ada yang mungkin bisa mengerti dan menerima kamu.”
-
Overactive Imagination
Dalam hal ini, Anda mencapai kesimpulan negatif tentang pasangan Anda yang tidak berdasarkan kenyataan.
Contoh: "Dia sangat sibuk akhir-akhir ini sampai jarang menghabiskan waktu dengan keluarga. Dia pasti berselingkuh."
-
Head Game Gamble
Anda memiliki pikiran toxic secara keliru dengan mengasumsikan bahwa pasangan Anda memiliki motif tertentu.
Contoh: “Dia bersikap manis padaku hanya karena dia ingin pergi dengan teman-temannya akhir pekan ini.”
-
Disillusionment Doom
Ini terjadi ketika salah seorang memiliki harapan yang toxic tentang pasangan ideal yang berakar di masa lalu.
Contoh: “Dia sama saja seperti laki-laki lain yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa peduli tentang perasaanku.”
Pikiran-pikiran toxic ini bila tidak segera ditangani dapat menghadirkan efek yang destruktif pada hubungan, nih, Ma. Jadi, sebaiknya segera cermati dan atasi, ya.
Baca juga:
4 Cara Komunikasi Yang Membahayakan Pernikahan
Rahasia Menjaga Pernikahan Tetap Positif
Resep Pernikahan Bertahun-tahun Anti Hambar
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK