4 Aturan Menonton Pertandingan Olahraga Bersama Anak
Asian Games 2018 masih berlangsung. Antusiasme warga untuk menonton tentu masih berkobar. Banyak orang tua yang ingin melibatkan anak mereka untuk menonton pertandingan, baik secara langsung atau dengan menonton di rumah. Terlebih apabila pertandingan tersebut melibatkan atlet atau tim kebangaan Indonesia.
Menonton pertandingan olahraga akan memperkuat bonding antara orang tua dan anak-anak. Selain itu, momen ini juga dapat digunakan sebagai kesempatan untuk mengajarkan anak tentang aturan, mengelola emosi serta nilai-nilai kemenangan dan kekalahan. Namun, sebelum melibatkannya menonton pertandingan olahraga, orang tua perlu meregulasi dirinya sendiri agar kegiatan menonton menjadi sehat.
Yayasan yang fokus pada pengasuhan dan keluarga besutan Najeela Shihab, Keluarga Kita, mengampanyekan hal-hal apa saja yang harus dilakukan orang tua saat menonton pertandingan olahraga bersama anak usia dini.
-
Menjadi Penonton yang Baik
Hal ini ditunjukkan dengan menjaga sikap dan tutur kata yang baik, agar anak-anak mengerti bagaimana caranya menikmati jalannya pertandingan. Orang tua tentu boleh bersemangat saat menonton, akan tetapi jangan sampai teriakan dan gerakan Anda menggambarkan penghinaan dan merendahkan pihak lain.
-
Mengelola Emosi
Emosi penonton dapat terpengaruh dengan jalannya pertandingan, terutama ketika penampilan tim yang dijagokan tidak sesuai harapan. Orang tua harus bisa mengelola emosi, menunjukkan sikap tenang dan adil ketika penampilan timnya menurun. Karena, anak akan melihat dan meniru apapun yang dilakukan orang tuanya, termasuk apabila orang tuanya marah dan frustasi saat menonton.
-
Diskusi dengan Anak tentang Sikap Atlet
Diskusi dengan anak tentang sikap atlet yang menunjukkan keteladanan yang baik, misalnya saja tidak mudah menyerah, bermain jujur, berbesar hati menerima kekalahan, dan menunjukkan empati kepada lawan ketika menang. Sebaliknya, bahas juga sikap atlet yang menunjukkan pelanggaran atau kesalahan. Ini akan membuat anak paham berbagai situasi dan aturan.
-
Belajar dari Kekalahan
Orang tua perlu memahami bagaimana bereaksi dengan hasil pertandingan. Anda sebaiknya tidak menunjukkan kekecewaan yang berlebihan saat tim yang Anda dukung kalah. Kekalahan mengajarkan bagaimana kita dapat berefleksi terhadap diri sendiri dan bagaimana menjaga perilaku setelah kalah, termasuk tetap mengutarakan hal yang baik atau kelebihan dari atlet atau tim lawan.
(LELA LATIFA)
FOTO: WWW.ASIANGAMES2018.ID