22 Tanya-Jawab Seputar Vaksin Booster COVID-19
Setelah mengeluarkan rekomendasinya seputar vaksin booster COVID-19, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit dalam Indonesia (PAPDI) atau Indonesian Society of Internal Medicine merilis jawaban atas beragam pertanyaan yang paling kerap ditanyakan. Beberapa pertanyaan mungkin sering mengisi benak Anda, seperti apakah Anda perlu vaksin booster, bagaimana jika Anda memiliki komorbid, vaksin booster apa yang tepat untuk Anda, dan sebagainya.
Simak tanya-jawab seputar vaksin booster COVID-19 berikut ini.
1. Apakah beda vaksin booster dan vaksin ketiga?
Vaksin booster diberikan kepada individu yang telah diberikan vaksin primer lengkap dan mencapai kadar antibodi yang adekuat, namun seiring dgn waktu, kadar antibodi tersebut semakin menurun, sehingga perlu diberikan booster. Vaksin ketiga diartikan sebagai vaksin yang diberikan kepada individu yang setelah dua kali vaksin primer lengkap kadar antibodinya belum tercapai secara adekuat sehingga perlu diberikan vaksin ketiga. Contohnya pada kelompok imunokompromais berat seperti individu post tranplantasi organ atau keganasan hematologi. Pengukuran antibodi setelah vaksinasi dilakukan dalam rangka penelitian dan pemeriksaan tersebut tidak dianjurkan dilakukan di luar penelitian.
2. Mengapa kita perlu diberikan vaksin booster?
Vaksin booster diperlukan untuk meningkatkan kembali kadar antibodi yang menurun seiring dengan waktu sehingga kekebalan terhadap innfeksi COVID-19 meningkat adekuat.
3. Apa yang dimaksud dengan booster homolog dan heterolog?
Vaksin booster homolog merupakan vaksin yang diberikan dengan jenis vaksin yang sama, misal jika vaksin primernya diberikan dengan vaksin Sinovac, maka vaksin booster-nya dengan Sinovac juga. Sedangkan heterolog merupakan vaksin yang diberikan dengan jenis vaksin berbeda, misal vaksin primernya dengan Sinovac kemudian booster-nya dengan vaksin Pfizer.
4. Apakah tiap tahun saya perlu divaksin booster? Apakah aman divaksin terus menerus?
Sampai saat ini studi mengenai perlunya booster ulangan masih dalam tahap penelitian. Kita menunggu perkembangan lebih lanjut.
5. Apakah perlu diperiksa antibodi sebelum dilakukan vaksin booster?
Kadar antibodi tidak wajib untuk diperiksa sebelum dilakukan vaksin booster.
6. Apakah perlu dilaukan pemeriksaan laboratorium tertentu sebelum dilakukan vaksin booster?
Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus yang diperlukan sebelum vaksin booster, kecuali ada indikasi dan saran dokter spesialis yang merawat pasien.
7. Jika kasus COVID-19 meningkat, apakah nakes yang sudah mendapatkan booster minimal 6 bulan sebaiknya dilakuna booster kembali?
Sampai saat ini studi mengenai perlunya booster ulangan masih dalam tahap penelitian. Kita menunggu perkembangan lebih lanjut.
8. Jika saya vaksin primer 1 dan 2 dengan Sinovac, atau vaksin 1 dan 2 dengan AZ, maka saya sebaiknya vaksin booster dengan apa?
Vaksin booster yang diberikan mengikuti saran dan aturan yang telah dkitetapkan oleh BPOM dan pemerintah.
9. Jika saya vaksin primer 1 dan 2 dengan Moderna, atau vaksin 1 dan 2 dengan Pfizer, maka saya sebaiknya vaksin booster dengan apa?
Vaksin booster yang diberikan mengikuti saran dan aturan yang telah dkitetapkan oleh BPOM dan pemerintah.
10. Bagaimana jika saya vaksin primer 1 dan 2 berbeda jenis, misal Sinovac dnegan Pfizer, maka sebaiknya saya divaksin booster dengan apa?
Konsultasikan hal ini lebih lanjut ke dokter yang menangani Anda.
11. Saya baru vaksin primer pertama dan mengalami efek samping, apakah saya harus mendapatkan vaksin booster?
Selesaikan dulu vaksin primer kedua sebelum diberikan vaksin booster. Konsultasikan ke dokter yang menangani Anda, untuk kelayakan pemberian vaksin primer kedua.
12. Kenapa vaksin booster diberikan setengah dosis?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh konsorsium para ahli di Indonesia, imunogenesitas yang didapatkan setelah di booster dengan setengah dosis tidak berbeda secara signifikan dengan booster dosis penuh.
13. Apakah efektivitas setengah dosis vaksin booster sudah cukup untuk melindungi dari infeksi COVID-19?
Sudah cukup sebab sudah melalui penelitian dari para ahli.
14. Apa yang harus disiapkan sebelum kita vaksin booster?
Pastikan kondisi Anda layak untuk divaksin. Jika memiliki penyakit komorbid, pastikan kondisi Anda baik dan komorbidnya terkontrol.
15. Kapan sebaiknya vaksin booster diberikan pasca vaksinasi kedua? Ada yang menyebut 3 bulan, 5 bulan, 6 bulan, 8 bulan, mana yang lebih baik?
Waktu pemberian vaksin booster mengikuti saran dari pemerintah dengan waktu minimal 6 bulan setelah vaksinasi kedua.
16. Jika saya mengalami COVID-19 sebelum vaksin booster, kapan saya dapat vaksin booster?
Pada kondisi COVID-19 asimtomatik, ringan dan sedang, vaksin dapat diberikan minimal 1 bulan setelah terkonfirmasi positif. Sedangkan pada kondisi COVID-19 berat, vaksin booster dapat diberikan minimal 3 bulan setelah terkonfirmasi positif. Tentu saja, minmal 6 bulan setelah vaksin ke-2 (primer lengkap).
17. Jika saya baru divaksin selain vaksin COVID-19, kapan saya dapat diberikan vaksin booster?
Pemberian vaksin COVID-19 dengan vaksin lain jika memungkinkan diberikan jarak waktu 1 bulan, namun apabila mendesak dapat diperpendek menjadi 14 hari dan pada keadaan yang sangat memerlukan dapat diberikan secara bersamaan.
18. Apakah perlu dilakukan pemeriksaan antibodi setelah divaksinasi booster? Jika ya, kapan dapat dilakukan pemeriksaan?
Pemeriksaan antibodi setelah vaksin booster tidak perlu dilakukan. Jika dilakukan pemeriksaan, maka waktunya minimal 14 hari setelah dilakukan vaksin booster.
19. Pasien dengan autoimun, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?
Konsultasikan ke dokter yang merawat Anda untuk menentukan apakah Anda sudah layak diberikan vaksin booster atau belum.
20. Pasien dengan menggunakan imunosupresan, bagaimana syarat pemberian vaksin booster-nya?
Konsultasikan ke dokter yang merawat Anda terkait penggunaan obat-obatan imunosupresan sebelum dan sesudah vaksin booster.
21. Pasien dengan HIV, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?
Pasien imunokompromais merupakan pasien prioritas mendapatkan vaksin booster. Jika kondisi pasien baik, minum ARV teratur, sudah waktunya untuk vaksinasi booster, dan tidak ada ditemukan infeksi imunokompromais, maka pasien dapat diberikan vaksin booster.
22. Pasien dengan komorbid seperti DM tipe 2, jantung, penyakit paru, dan sebagainya, kondisi seperti apa yang dapat diberikan vaksin booster?
Pasien dengan komorbid merupakan pasien prioritas untuk mendapatkan vaksin booster jika kondisi pasien baik dan stabil, pasien dapat diberikan vaksin booster. Konsultsikan ke dokter yang merawat terkait kelayakan untuk divaksin booster.
Baca juga:
Imbauan dan Rekomendasi PAPDI tentang Pemberian Vaksinasi Booster COVID-19
Serba-Serbi Vaksin Booster yang Dimulai 12 Januari
Apa Itu Dosis Booster pada Imunisasi?
grc
Foto: ENVATO
Topic
#keluarga #kesehatan #covid19 #vaksincovid19 #vaksinbooster #omicron