13 Tip Aman Berkendara Bersama Anak



tip aman berkendara bersama anak


Berkendara bersama keluarga adalah hal yang menyenangkan. Anda bisa mengobrol, mendengarkan musik dan menyanyi bersama, serta melihat pemandangan yang ada di jalan. Apalagi kalau perjalanan berkendara tersebut adalah untuk tujuan berlibur. Waaah, senangnya….
 
Berkendara yang menyenangkan tersebut tentu harus diikuti dengan keamanan. Sebab, keamanan adalah prioritas utama dalam tiap perjalanan. Apa saja pelajaran berharga yang harus dipahami semua keluarga agar berkendara bersama anak menjadi aman?
 

1. Pastikan Mobil dalam Kondisi Prima
Pemeriksaan rutin mobil dapat meminimalkan risiko masalah di perjalanan. Pastikan oli, aki, AC, rem, gas, kopling, kaca wiper, serta elemen penting lainnya bekerja optimal. Pastikan juga nitrogen roda kendaraan Anda cukup.
 

2. Sabuk Pengaman? Wajib Hukumnya!
Semua orang harus menggunakan sabuk pengaman. Ini tidak bisa ditawar, ya. UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) sudah mengatur ini. Jangan sampai memasang sabuk pengaman hanya untuk menghindari ditilang ketika melihat polisi dari kejauhan.
 
Meningkatkan kesadaran untuk memakai sabuk pengaman adalah hal yang sangat penting. Ada kalanya, penggunaan sabuk pengaman diremehkan dengan alasan, “Ah, cuma jarak dekat, kok,” atau, “Nggak ngebut, kok,” atau malah karena khawatir baju jadi kusut. Ingat, bahwa sabuk pengaman mampu meminimalkan risiko luka yang lebih parah bila terjadi kecelakaan.
 
Masih ingat kasus kecelakaan yang menewaskan Lady Diana pada 1997 di terowongan Pont de l'Alma tunnel di Paris? Sekalipun duduk di bangku belakang, bukan berarti lebih aman dari luka saat kecelakaan terjadi. Hasil otopsi menunjukkan bahwa Lady Diana yang duduk di bangku belakang menabrak bangku di depannya hingga menyebabkan robekan kecil pada pembuluh darah di salah satu paru-parunya. Dalam kecelakaan tersebut, hanya ada satu orang yang selamat, yakni pengawal Lady Diana yang duduk di bangku penumpang depan karena menggunakan sabuk pengaman.
 

3. Siapkan Car Seat untuk Anak-Anak
“Anak-anak dipangku, kok,” atau, “Anak-anak dipegang, kok.” Kalau orang tuanya saja pakai sabuk pengaman, apakah Mama-Papa tega jika anak-anak tidak punya pengaman? Anak-anak itu seharusnya jadi penumpang VIP, kan?
Beberapa negara seperti Amerika Serikat atau Eropa, penggunaan car seat diatur sangat ketat. Di Inggris, anak dengan tinggi di bawah 135 cm wajib duduk di car seat selama perjalanan.
 
Menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA), 38% anak-anak di bawah 12 tahun yang meninggal dalam kecelakaan tidak menggunakan pengaman. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut penggunaan car seat mengurangi risiko cedera dalam kecelakaan sebesar 71–82% untuk anak-anak jika dibandingkan dengan penggunaan sabuk pengaman saja. Sementara, penggunaan booster seat mengurangi risiko cedera serius sebesar 45% untuk anak usia 4–8 tahun jika dibandingkan dengan penggunaan sabuk pengaman saja.
 
Pelajari Panduan Memilih Car Seat Sesuai Usia Anak, sebab pilihan car seat berbeda-beda bergantung usia dan berat badan anak.
 

4. Kunci Semua Pintu dan Jendela
Selalu lakukan ini saat mobil hendak melaju. Anak-anak mungkin tidak sengaja menarik tuas untuk membuka pintu atau jendela. Jadi, lebih aman gunakan central lock yang ada di samping pengemudi. Di samping menghindari risiko kecelakaan, hal ini juga mungkin menjaga dari aksi kejahatan. Masih ingat beberapa motif pencurian di pintu keluar parkir atau di kemacetan di mana pelaku langsung membuka pintu mobil yang tidak terkunci dan kabur, kan?
 

5. Patuhi Aturan Kecepatan Maksimal
Ini yang juga tak kalah pentingnya. Jangan hanya karena jalanan sedang sepi atau Anda sedang terburu-buru, gas dipacu lebih cepat dari aturan kecepatan maksimal.
 

6. Jaga Jarak Aman
Pastikan kendaraan Anda memiliki jarak yang aman dengan kendaraan lain. Kita bisa belajar dari kecelakaan yang menimpa keluarga Direktur PT Indomarco Prismatama (Indomaret) pada oktober 2021 agar tidak terlalu dekat dengan kendaraan lain di jalan, terutama truk yang memang membutuhkan ruang lebih untuk bermanuver.

7. Tambahkan Estimasi Waktu Perjalanan
Berkendara bersama anak-anak, terutama yang masih muda memang butuh kesabaran. Ada kalanya mereka menangis atau rewel. Bila suara mereka sampai mengganggu pengemudi, sebaiknya menepi dulu untuk menenangkannya. Jangan sampai mengemudi dalam keadaan kurang konsentrasi.
 
Mengingat hal tersebut sangat mungkin terjadi, maka alih-alih harus mengebut karena hampir terlambat, lebih baik tambahkan estimasi waktu perjalanan Anda. Dengan demikian Anda jadi lebih tenang dan punya cukup waktu untuk lebih sering berhenti dan menepi.
 

8. Mengemudi Sendiri? Perhatikan Hal Ini!
Kesibukan menuntut Anda menjadi Mama yang sangat multitasking. Anda mungkin akan menyetir mobil berdua saja bersama anak atau bayi Anda. Berkendara dengan bayi bisa jadi sangat menegangkan. Mama benar-benar dituntut ekstra dalam berkonsentrasi.
 
Duduk di car seat, sih, sudah. Tapi jangan sampai keselamatan terganggu karena fokus Mama akan terbagi antara memerhatikan lalu lintas dan laju mobil dengan mengamati apakah si kecil di jok belakang aman di car seat-nya. Mama mungkin tanpa sadar sering menengok ke belakang, memutar sedikit spion depan agar bisa melihat si kecil di belakang, atau bahkan menempelkan cermin agar bisa melihat apa yang terjadi di belakang. Bila Anda ingin mengecek kondisi bayi Anda, pastikan Anda melakukannya saat mobil berhenti, misalnya saat sedang lampu merah. Pastikan Anda telah menarik tuas rem tangan mobil Anda terlebih dahulu.
 
Agar si kecil tak rewel saat harus duduk di car seat selama perjalanan, coba pelajari triknya di sini.
 

9. Jangan Biarkan Anak-anak Duduk di Bangku Pengemudi
Mungkin orang tua bahagia, ya, melihat anak-anak senang saat Mama atau Papa memangkunya di bangku pengemudi dan membiarkan tangannya juga ikut meraih setir mobil. Akan tetapi, ini bahaya, lho. Apalagi bila akhirnya hal ini harus membuat pengemudi menyetir dengan satu tangan saja karena satu tangan lain harus memegangi badan si kecil yang duduknya belum tegap. Selain membuat pengemudi memiliki keterbatasan ruang gerak, posisi ini juga membahayakan si kecil bila terjadi benturan atau kecelakaan karena ia tidak dilindungi oleh sabuk pengaman.
 

10. Mengemudi Sambil Main Ponsel? Big No No!
Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat melaporkan bahwa penggunaan ponsel saat mengemudi menyebabkan 1,6 juta kecelakaan setiap tahun. Bila memang harus menjawab pesan penting, sebaiknya menepi dulu, ya.
 

11. Butuh Peta? Pasang Phone Holder
Bila Anda butuh membuka aplikasi peta penunjuk jalan, pastikan memasang ponsel Anda dengan phone holder. Letakkan di lokasi yang mudah dipandang. Hal ini mencegah Anda menunduk saat mengemudi untuk melihat peta.
 

12. Jangan Mengemudi saat Lelah
Ini rasanya menjadi himbauan yang paling banyak ditemui dari spanduk-spanduk yang ada di jalan raya, ya. Istirahatlah bila memang lelah. Apalagi, bila Anda dan keluarga berkendara dengan jarak jauh.
 

13. Jangan Dengarkan Musik Terlalu Kencang
Senang memang memutar musik favorit si kecil dan mendengarkannya menyanyi sepanjang jalan. Akan tetapi, atur volume pemutar musik Anda dengan bijak. Jangan sampai suaranya terlalu kencang sehingga Anda tidak bisa mendengar suara yang ada di luar mobil.
 
Baca juga:
Cara Ini Bisa Menghilangkan Rasa Bosan Anak Saat Perjalanan Panjang
Sukses Road Trip Bersama Balita
Jalan-Jalan di Alam Mencerdaskan Anak
10 Tanda Anda Seorang Phubber, Mengabaikan Orang karena Ponsel
 
 
LTF
FOTO: UNSPLASH

 


Topic

#keluarga #safety

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia