10 Cara Mudah Sayangi Bumi
Bulan April adalah bulan Bumi (earth month), sementara perayaan hari Bumi (earth day) diadakan tiap tanggal 22 April. Mungkin Anda sudah sering mendengar kampanye atau ajakan untuk menyelamatkan dan menyayangi Bumi. Dalam skala terkecil, tiap individu bisa turut bertanggung jawab terhadap keberlangsungan bumi yang nyaman untuk semua makhluk hidup, dengan melakukan hal-hal sederhana. Nah, sebagai orang tua, tugas dan peran Anda adalah menjadi teladan bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya, sehingga semua bisa bergerak bersama menjadi green family, keluarga yang sayang Bumi.
Baca juga: 5 Cara Menumbuhkan Kepedulian Anak Pada Lingkungan
10 langkah kecil dan mudah berikut ini bisa Anda lakukan bersama anak-anak untuk mulai menyayangi Bumi, dan silakan tambah lagi 10 langkah berikutnya sesuai versi Anda, ya….
1. Kurangi sampah plastik. Gunakan tas kain yang bisa dipakai ulang untuk berbelanja di pasar hingga mal. Si kecil juga perlu memiliki sendiri tas belanja untuk membantu Anda dan membiasakan diri. Gunakan kantung-kantung kain tipis untuk wadah buah dan sayur saat berbelanja. Jika terpaksa menerima kantung plastik kresek, jangan langsung dibuang, tapi gunakan ulang sebagai tempat sampah atau pembungkus benda lain, atau kumpulkan saja dan kalau sudah banyak bisa berikan ke bank sampah. Baca juga: Mengelola Sampah Kemasan: Pakai Ulang Hingga Hasilkan Uang
2. Jangan gunakan styrofoam, bawa sendiri wadah makanan jika membeli makanan di luar. Styrofoam terbuat dari gas dan polyester dengan menggunakan agen blowing seperti CFC yang merusak lapisan ozon bumi, dan sampah styrofoam sulit terurai secara alami.
3. Bawa alat makan sendiri saat bepergian (traveling), termasuk sedotan. Masing-masing orang rumah sebaiknya memiliki sendiri alat makan, untuk mengurangi penggunaan alat makan plastik sekali pakai, jika sewaktu-waktu diperlukan dalam perjalanan.
4. Selain mendaur ulang (recycle), mulailah untuk upcycle, yakni mengubah barang-barang yang sudah tidak dipakai menjadi sesuatu yang baru, berdaya guna, dan keren. Misal, kaus lama diubah menjadi tas belanja unik, dihiasi aplikasi dari kain-kain sisa atau digambari dengan cat akrilik atau krayon kain. Ajak si kecil membuat barang-barang upcycle, untuk mengasah kreativitasnya. Ide-ide upcycle bisa didapat dari internet.
5. Beli bahan-bahan makanan lokal, seperti buah, sayur, daging, ikan, makanan siap makan, untuk mengurangi jejak karbon. Baca juga: 4 Alasan Tak Lagi Membuang Sampah Makanan
6. Rapikan rumah, atur dan pilah-pilah barang-barang termasuk pakaian, kelompokkan ke dalam: yang masih dipakai, akan diubah manfaatnya, disumbangkan, atau dijual. Sehingga barang-barang itu tidak berakhir di tempat sampah secara sia-sia.
7. Hemat energi dan air. Matikan lampu ruangan yang tidak terpakai dan cabut kabel-kabel handphone, laptop, tablet yang sedang tidak digunakan. Pilih peralatan elektronik rumah tangga yang hemat energi. Hemat penggunaan air, misalnya, gunakan sisa cucian sayuran untuk menyiram tanaman, buka keran air setengah saja supaya tidak terlalu deras, segera perbaiki keran air rusak yang membuat air menetes, dan sebagainya.
8. Gunakan benda-benda yang ramah lingkungan dan bisa dipakai ulang, mulai dari saputangan katun sebagai pengganti tisu, popok kain untuk si kecil, hingga celana menstruasi atau pad katun untuk Mama.
9. Tanam pohon, sayur-sayuran, rempah-rempah masakan. Gunakan kompos atau pupuk organik. Cara membuat kompos bisa Anda temukan di internet dengan mudah. Berkat pandemi, banyak yang menjadikan bercocok tanam sebagai hobi. Yuk, ikuti jejak ini….
10. Bawa tumbler atau botol minum dari rumah. Bisa sebagai botol air putih atau wadah saat Anda membeli kopi atau minuman kekinian di kedai favorit. Pilih tumbler yang menarik, seperti koleksi Starbucks dan LINE FRIENDS, edisi terbatas untuk memperingati Earth Month di seluruh wilayah Asia Pasifik.
Berfokus pada Brown dengan planet bumi yang sedang menikmati secangkir kopi Starbucks, koleksi ini mencakup aksesori gaya hidup dan tumbler yang dapat digunakan kembali. Tumbler dibuat dalam kemitraan dengan MiiR, perusahaan perlengkapan minum yang digerakkan oleh tujuan untuk mendorong perubahan yang berkelanjutan.
Pelanggan juga dapat bergabung dengan Brown dalam perjalanan planet-positif (planet-positive journey) dengan berpartisipasi dalam empat tantangan media sosial yang menginspirasi mereka untuk mengambil langkah-langkah kecil untuk berbuat lebih baik bagi planet Bumi. Ada juga kesempatan untuk memenangkan berbagai hadiah menarik dari Starbucks Rewards. “Kolaborasi merchandise kedua Starbucks dengan LINE FRIENDS mewakili aspirasi bersama kami untuk menciptakan pengalaman yang bermakna di lingkungan kita,” ungkap Erin Silvoy, wakil presiden, Produk dan Pemasaran, Starbucks Asia Pasifik.
Selain tumbler, ada juga notebook yang bisa digunakan untuk journaling. Keduanya tersedia sejak 1 April 2022 melalui program purchase-with-purchase khusus untuk anggota Starbucks Rewards di Indonesia.
Baca juga:
Pilih Eco Fashion untuk Anak, Cara Ajarkan Peduli Lingkungan
8 Cara Menerapkan Organic Parenting yang Ramah Lingkungan
Perilaku Ramah Lingkungan Berawal dari Keluarga
Cara Kenali Produk Ramah Lingkungan
Cara Lain Kurangi Sampah Botol Plastik
grc
Foto: Shutterstock, PT Sari Coffee Indonesia
Baca juga: 5 Cara Menumbuhkan Kepedulian Anak Pada Lingkungan
10 langkah kecil dan mudah berikut ini bisa Anda lakukan bersama anak-anak untuk mulai menyayangi Bumi, dan silakan tambah lagi 10 langkah berikutnya sesuai versi Anda, ya….
1. Kurangi sampah plastik. Gunakan tas kain yang bisa dipakai ulang untuk berbelanja di pasar hingga mal. Si kecil juga perlu memiliki sendiri tas belanja untuk membantu Anda dan membiasakan diri. Gunakan kantung-kantung kain tipis untuk wadah buah dan sayur saat berbelanja. Jika terpaksa menerima kantung plastik kresek, jangan langsung dibuang, tapi gunakan ulang sebagai tempat sampah atau pembungkus benda lain, atau kumpulkan saja dan kalau sudah banyak bisa berikan ke bank sampah. Baca juga: Mengelola Sampah Kemasan: Pakai Ulang Hingga Hasilkan Uang
2. Jangan gunakan styrofoam, bawa sendiri wadah makanan jika membeli makanan di luar. Styrofoam terbuat dari gas dan polyester dengan menggunakan agen blowing seperti CFC yang merusak lapisan ozon bumi, dan sampah styrofoam sulit terurai secara alami.
3. Bawa alat makan sendiri saat bepergian (traveling), termasuk sedotan. Masing-masing orang rumah sebaiknya memiliki sendiri alat makan, untuk mengurangi penggunaan alat makan plastik sekali pakai, jika sewaktu-waktu diperlukan dalam perjalanan.
4. Selain mendaur ulang (recycle), mulailah untuk upcycle, yakni mengubah barang-barang yang sudah tidak dipakai menjadi sesuatu yang baru, berdaya guna, dan keren. Misal, kaus lama diubah menjadi tas belanja unik, dihiasi aplikasi dari kain-kain sisa atau digambari dengan cat akrilik atau krayon kain. Ajak si kecil membuat barang-barang upcycle, untuk mengasah kreativitasnya. Ide-ide upcycle bisa didapat dari internet.
5. Beli bahan-bahan makanan lokal, seperti buah, sayur, daging, ikan, makanan siap makan, untuk mengurangi jejak karbon. Baca juga: 4 Alasan Tak Lagi Membuang Sampah Makanan
6. Rapikan rumah, atur dan pilah-pilah barang-barang termasuk pakaian, kelompokkan ke dalam: yang masih dipakai, akan diubah manfaatnya, disumbangkan, atau dijual. Sehingga barang-barang itu tidak berakhir di tempat sampah secara sia-sia.
7. Hemat energi dan air. Matikan lampu ruangan yang tidak terpakai dan cabut kabel-kabel handphone, laptop, tablet yang sedang tidak digunakan. Pilih peralatan elektronik rumah tangga yang hemat energi. Hemat penggunaan air, misalnya, gunakan sisa cucian sayuran untuk menyiram tanaman, buka keran air setengah saja supaya tidak terlalu deras, segera perbaiki keran air rusak yang membuat air menetes, dan sebagainya.
8. Gunakan benda-benda yang ramah lingkungan dan bisa dipakai ulang, mulai dari saputangan katun sebagai pengganti tisu, popok kain untuk si kecil, hingga celana menstruasi atau pad katun untuk Mama.
9. Tanam pohon, sayur-sayuran, rempah-rempah masakan. Gunakan kompos atau pupuk organik. Cara membuat kompos bisa Anda temukan di internet dengan mudah. Berkat pandemi, banyak yang menjadikan bercocok tanam sebagai hobi. Yuk, ikuti jejak ini….
10. Bawa tumbler atau botol minum dari rumah. Bisa sebagai botol air putih atau wadah saat Anda membeli kopi atau minuman kekinian di kedai favorit. Pilih tumbler yang menarik, seperti koleksi Starbucks dan LINE FRIENDS, edisi terbatas untuk memperingati Earth Month di seluruh wilayah Asia Pasifik.
Berfokus pada Brown dengan planet bumi yang sedang menikmati secangkir kopi Starbucks, koleksi ini mencakup aksesori gaya hidup dan tumbler yang dapat digunakan kembali. Tumbler dibuat dalam kemitraan dengan MiiR, perusahaan perlengkapan minum yang digerakkan oleh tujuan untuk mendorong perubahan yang berkelanjutan.
Pelanggan juga dapat bergabung dengan Brown dalam perjalanan planet-positif (planet-positive journey) dengan berpartisipasi dalam empat tantangan media sosial yang menginspirasi mereka untuk mengambil langkah-langkah kecil untuk berbuat lebih baik bagi planet Bumi. Ada juga kesempatan untuk memenangkan berbagai hadiah menarik dari Starbucks Rewards. “Kolaborasi merchandise kedua Starbucks dengan LINE FRIENDS mewakili aspirasi bersama kami untuk menciptakan pengalaman yang bermakna di lingkungan kita,” ungkap Erin Silvoy, wakil presiden, Produk dan Pemasaran, Starbucks Asia Pasifik.
Selain tumbler, ada juga notebook yang bisa digunakan untuk journaling. Keduanya tersedia sejak 1 April 2022 melalui program purchase-with-purchase khusus untuk anggota Starbucks Rewards di Indonesia.
Baca juga:
Pilih Eco Fashion untuk Anak, Cara Ajarkan Peduli Lingkungan
8 Cara Menerapkan Organic Parenting yang Ramah Lingkungan
Perilaku Ramah Lingkungan Berawal dari Keluarga
Cara Kenali Produk Ramah Lingkungan
Cara Lain Kurangi Sampah Botol Plastik
grc
Foto: Shutterstock, PT Sari Coffee Indonesia
Topic
#keluarga #parentingstyle #parenting #pengasuhananak