“Aku Sayang Kamu!”
Dibandingkan generasi sebelumnya, orang tua generasi sekarang sepertinya memang lebih ekspresif dalam mengungkapkan kata-kata, “Aku sayang kamu,” kepada anak-anak mereka. Semua berawal dari sikap ekspresif kepada pasangan. Saya sendiri begitu ekspresif dan mudah mengucapkan, “I love you,” kepada suami dan putri saya. Dalam sehari, saya bisa mengucapkannya berkali-kali, melebihi dosis minum obat!
Putri saya pun sangat ekspresif, bisa tiba-tiba memeluk saya sambal bilang, “I love you, Mama! Sooo… much!” Tidak jarang dia menambahkan, “My love to you is bigger than your love to me!”
Baca juga: 5 Bahasa Cinta Anak
Ya, ekspresi cinta adalah keterampilan. Tak semua orang mudah dan nyaman mengatakannya kepada orang lain, bahkan kepada anak dan pasangan. Bisa karena karakter, atau pola asuh waktu kecil yang tak mendorong dia mengekespresikan cinta lewat kata-kata. Kemampuan itu perlu dipelajari dan dilatih, jika ingin dikembangkan.
Cinta Tulus, Tidak Bersyarat
Seberapa penting mengucapkan kata cinta, dan mungkinkah kalau kebanyakan diucapkan menjadi hilang maknanya? Dr. Christine Carter, Ph.D, sosiolog, happiness expert, dan penulis 10 Simple Steps for More Joyful Kids and Happier Parents, pernah mengatakan, penting sekali orang tua mengucapkan kata cinta kepada anak-anaknya. Cinta dan kasih sayang adalah hal terpenting untuk mereka. Beberapa penelitian mengungkap, dua hal itu berpengaruh terhadap kesejahteraan emosi dan prestasi akademik mereka.
Tetapi, tentu kata-kata itu perlu diikuti pula dengan emosi dan tindakan yang memang menggambarkan rasa cinta tersebut. Karena, kata cinta yang bertubi-tubi sekalipun bisa kehilangan makna, jika diucapkan tanpa ekspresi perasaan yang tulus dan murni, atau kita menggunakannya untuk memanipulasi suatu kondisi. Artinya, kita mengatakan cinta kepada anak karena ada tujuan yang ingin kita capai. Misalnya, “Mama/Papa sayang kamu, ayo, sekarang habiskan semua makananmu dan selesaikan PR.” Cinta kita jadi bersyarat, tidak lagi tulus, dan anak hanya akan memaknai cinta adalah transaksi.
Baca juga: 8 Dampak Buruk pada Anak Perempuan Bila Merasa Tak Dicintai Orang Tua
Jangan Katakan Cinta, Jika…
Anak membutuhkan cinta dan ekspresi cinta orang tuanya. Tetapi, ada saat-saat yang rasanya kita tidak tepat mengatakan, “I love you,” atau, “Aku sayang kamu,” kepada anak, seperti diungkap Dr. Carter. Kapankah?
-Ketika Anda memberikan kesan bahwa Anda mencintainya saat ini dalam situasi ini, bukan di situasi lain. Banyak orang tidak memahami konsep cinta tanpa syarat. Mereka merasakan hal tersebut sulit dipahami, sehingga tidak bisa melakukannya dengan mudah. Ingat, Ma dan Pa, mencintai anak tanpa syarat adalah cara paling sehat untuk membesarkan anak, sehingga dia akan memiliki masa dewasa yang sehat juga.
-Jangan mengatakannya, jika hal itu berkaitan dengan suatu tindakan atau hal yang memang harus dilakukan oleh anak. Kata-kata cinta tidak seharusnya dikaitkan dengan pujian. Misalnya, “Kamu pintar sekali, nilai matematikamu 10! Mama/Papa sayang kamu!” Ini tidak boleh dilakukan, ya, Ma dan Pa. Kata-kata, “Mama/Papa bangga sama kamu,” berbeda dengan, “Mama/Papa sayang kamu.”
-Jika Anda berusaha memanipulasi anak, maka tidak baik jika Anda iringi dengan mengucapkan kata-kata cinta. Jangan pernah mengatakan, “I love you,” agar mereka melakukan atau merasakan sesuatu.
-Jangan mengatakannya jika Anda tidak tulus. Satu-satunya saat paling tepat mengucapkan kata cinta adalah ketika Anda benar-benar hanya ingin mengatakannya, mengeskpresikan cinta tulus Anda tanpa syarat apa pun.
Baca juga:
6 Hal yang Membuat Orang Tua Gagal Mencintai Anaknya Sendiri
Cinta Papa Tak Terucapkan, Tapi Bisa Dirasakan
Kalimat Efektif Berkomunikasi dengan Anak (Part 1)
Kalimat Efektif Berkomunikasi dengan Anak (Part 2)
Menjalin Komunikasi Dengan Anak
Gracia Danarti
Foto: ENVATO
Topic
#keluarga #parentingstyle #parenting #pengasuhananak #valentinesday