Kecanduan Hamil, Mungkinkah?
Pernah dengar nama Michelle Duggar atau Nadya Suleman? Yang pertama adalah mama 19 anak yang membintangi reality show 19 Kids & Counting, sedangkan yang terakhir adalah single mom yang melahirkan kembar 8 hasil bayi tabung walau sudah punya 6 anak. Dua mama tersebut adalah para terduga bumpaholic-perempuan yang kecanduan hamil. Mungkinkah? Sebuah artikel di Women’s Health Magazine baru-baru ini membahas isu tersebut.
Menurut psikiater Carole Lieberman, M.D, ada perempuan yang merasa bahwa kehamilan dan bayi akan mengisi kehampaan dalam hidup, mirip seperti pecandu alkohol atau narkoba yang menggunakan zat tersebut untuk mengisi kekosongan psikologis.
Bisa dimaklumi, sih, saat hamil biasanya calon mama mendapat banyak perhatian istimewa dari keluarga bahkan orang lain. Dan bayi memang pas mengisi kehampaan. Makhluk mungil tersebut sangat tergantung pada mama, memberi peran dan identitas jelas bagi seorang perempuan, memberikan makna dan tujuan hidup, selalu bisa menjadi topik obrolan dengan mama lain, dan tak jarang dijadikan alasan atau jalan keluar dari berbagai masalah seperti masalah perkawinan atau masalah pekerjaan.
Mungkin banyak perempuan yang merasakan beberapa atau semua hal tersebut di atas. Bedanya, orang yang normal bisa menarik batasan seberapa pun menyenangkannya masa kehamilan dan merawat bayi. Mereka sadar membesarkan anak dengan optimal butuh energi, waktu, dan biaya yang tidak sedikit. Namun tidak demikian dengan bumpaholic. Setelah sang bayi mulai besar, mamanya akan mulai merasa hampa kembali sehingga harus hamil dan punya bayi lagi.
Padahal, Ma, terlalu sering melahirkan sebenarnya berisiko bagi mama dan bayinya, lho, karena memperbesar risiko plasenta previa (plasenta di bawah, menutup jalan lahir), kontraksi rahim lemah saat persalinan dan perdarahan setelah persalinan.
Jika usia mama sudah di atas 40 maka risiko kelainan janin, eklampsia, dan diabetes gestasional meningkat. Hal itu dialami Michelle Duggar yang kini berusia 45 tahun. Bayi kesembilan belasnya lahir sangat prematur lewat bedah darurat akibat Michelle terkena eklampsia, dan beberapa waktu lalu bayinya yang kedua puluh meninggal dalam kandungan. (Penulis: Armita Rahardini/Foto: dok. Feminagroup)
Baca juga: 3 Perbedaan Kehamilan Pertama & Kedua