Hamil Saat Masih Pakai Alat KB

Tak ada petunjuk apapun yang menegaskan kalau Hilda - Mama dari Jakarta- hamil selain keterlambatan tamu bulanan selama 2 minggu. Tapi ia tenang-tenang saja, karena merasa dirinya ‘terlindung’ oleh pil KB yang rutin diminumnya setiap malam. “Ah, paling cuma telat biasa. Tidak mungkin saya hamil, kan minum pil  KB,” begitu pikirnya. Kepastian dirinya hamil baru diperoleh ketika ia pingsan kecapekan dan dibawa ke dokter oleh suaminya. Menurut dokter yang memeriksa, Hilda sudah hamil 8 minggu.

Cemas! Begitu perasaan Hilda saat tahu dirinya hamil. Ia takut kalau-kalau janinnya cacat atau kenapa-kenapa karena selama ia hamil 8 minggu, ia tetap rutin minum pil KB. Tapi, benarkah pil KB punya efek berbahaya bagi janin?

Sama sekali tidak. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, konsumsi pil KB selama kehamilan tidak akan meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Dokter Boy pun menegaskan bahwa kandungan hormon di dalam pil KB itu sangat kecil, sehingga hampir tidak memengaruhi perkembangan janin.

Jadi, tak perlu khawatir janin Anda akan terlahir cacat. “Lain halnya kalau Anda mengonsumsi morning after pills sebagai kontrasepsi darurat (padahal Anda sedang hamil!). Kandungan hormon estrogen dan progesteron di pil ini lebih tinggi dibanding pada pil KB biasa, sehingga mungkin saja berbahaya bagi janin,” terang dr. Boy.

Untuk memastikan kesehatan janin Anda, segera hentikan konsumsi pil KB begitu Anda sadar hamil. Kemudian, lakukan pemeriksaan USG untuk mengecek kondisi janin. Jika tak ada yang perlu dikhawatirkan, tugas Anda selanjutnya adalah menjaga kesehatan janin hingga 9 bulan, ya, Ma.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia