Acha Septriasa Menikmati Kehamilan
Diakui oleh Acha, pertama kali tahu hamil, ia sempat kebingungan, bagaimana harus menjalankan kehamilan ini ke depannya. Terlebih, saat itu ia sedang tinggal di Australia bersama dengan suaminya. Acha juga merasa kaget, ketika hendak kontrol ke dokter kandungan, proses yang dijalankan begitu rumit.
“Sebenarnya kandunganku sehat-sehat saja, tapi setelah tahu hamil, langsung ke dokter. Nah, aku kaget, ternyata prosesnya panjang sekali sebelum akhirnya bertemu dengan dokter ahli kandungan. Aku harus ke dokter umum dulu, cek ini itu dulu, baru ketemu dokternya. Ketika sudah bertemu dokter kandungan, aku langsung ‘ditagih’, mau melahirkan di Australia, ya, Bu? Ini kontraknya, blablabla,” ungkap Acha, saat ditemui pada acara Lactamil Mama Class di RSIA Bunda Menteng, Jakarta.
Apalagi, dokter di Australia, menurut Acha, sudah menetapkan bahwa ibu hamil hanya boleh bertemu dokter selama 10 kali, USG pun dibatasi. Sejak saat itu, istri dari Vicky Kharisma ini sempat berpikir, bagaimana pun indahnya tinggal di negeri orang, alangkah baik memang tinggal di negeri sendiri.
“Bersyukurlah ibu-ibu di Indonesia karena segala aksesnya mudah, bisa datang ke dokter kandungan langsung. Kalau di sana, terlalu prosedural, bikin aku sebagai ibu baru menjadi bingung. Tapi, ya, gimana, aku dan suami sudah memutuskan akan melahirkan di Australia, jadi, ya, sudah dinikmati saja, hehehe...,” candanya.
Namun, hal tersebut tidak terlalu dipikirkan oleh Acha, sebab yang terpenting baginya, semasa kehamilan, ia harus berkonsentrasi memberikan yang terbaik untuk sang anak. Termasuk, memberikan nutrisi yang baik dan menjaga kesehatan tubuh, agar tidak mudah sakit.
Acha menyadari bahwa ibu hamil memang harus sehat dan tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan apa pun yang tidak higienis. Ia sadar, segala yang dikonsumsi dapat menimbulkan efek tertentu bagi calon bayinya. Akan tetapi, perempuan berusia 27 tahun ini mengaku, tidak membatasi makanan yang dikonsumsi selama itu bersih, bergizi dan tidak menimbulkan rasa mual.
“Aku nggak membatasi makanan yang aku makan, apa yang aku suka akan makan asalkan nggak mual. Soalnya di bawah 9 minggu kehamilan aku masih mual, dan mualnya pun ‘lebay’. Aku bahkan nggak mau lihat matahari, tutup semua jendela, malas ke swalayan, dan kalau suami buka kulkas, aku nyium bau nggak sedap radius berapa meter saja sudah mual. Tapi aku nggak khawatir karena ternyata ibu hamil memang begitu,” lanjutnya.
Meski begitu, Acha sendiri mengaku sangat bahagia dalam menikmati masa kehamilannya. Sebab, meski hamil muda, ia mengaku tetap tidak membatasi aktivitas dan melakukan semua seperti biasa. Terlebih, ia sering mendapatkan nasihat dari sekitar tentang kehamilan, sehingga menurut Acha, bekal-bekal tersebut sudah cukup membuat dirinya merasa tenang selama hamil. (Aprilia Safitri Ramdhani)
Baca Juga: Ibu Hamil yang Puasa Wajib Konsumsi Ini Agar Janin Tetap Sehat