Pentingnya Cek Kesehatan Rutin
Selain menerapkan pola makan sehat dan berolahraga, melakukan medical check-up alias cek kesehatan secara rutin adalah salah satu langkah yang penting dilakukan untuk memelihara kondisi tubuh. Jangan tunggu sampai muncul keluhan penyakit untuk melakukannya. Pasalnya, semakin dini suatu penyakit bisa terdeteksi, akan semakin tinggi pula peluang kesembuhannya.
Agar Anda tidak lupa melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, tetapkan jadwal khusus. Misal, tiap awal tahun, boleh juga jika Anda menjadikan cek kesehatan sebagai bagian dari resolusi sehat. Atau tiap hari ulang tahun Anda, sebagai hadiah untuk diri sendiri. Ini juga menunjukkan betapa Anda peduli dan menyayangi diri sendiri. Seorang mama kerap melupakan dirinya dan menomorsatukan orang lain di sekitarnya, bukan! Bisa juga, tiap bulan November, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional. Semua terserah Anda, yang penting rutinitas pemeriksaan itu terbentuk.
Baca juga: 6 Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Fisik dan Emosional Anda
Berikut ini beberapa jenis tes kesehatan yang perlu dilakukan secara berkala.
1. Cek tekanan darah, kolesterol & gula darah
Serangan jantung dan penyakit pembuluh darah adalah dua jenis gangguan kesehatan yang berupaya dihindari dengan memantau angka tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah. Jenis pemeriksaan ini amat penting dilakukan karena penyakit jantung dan stroke sering kali muncul mendadak, tanpa disertai gejala awal. Idealnya, jenis pemeriksaan ini dilakukan setiap setahun sekali melalui cek darah.
2. Periksa gigi
Kesehatan gigi amat penting dipelihara karena bisa memengaruhi pula kesehatan tubuh secara keseluruhan. Biasanya, dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan kontrol rutin setiap 6 bulan sekali, untuk membersihkan karang gigi dan memeriksa adanya lubang atau kelainan lain pada gigi. Anda yang sedang merencanakan kehamilan juga perlu melakukan pemeriksaan gigi untuk menghindari ‘pencemaran’ kuman dari gigi kepada bayi di dalam kandungan.
Baca juga: 6 Tes Kesehatan untuk Perempuan Usia 30 dan 40 Tahun
3. SADARI, SADANIS, USG payudara & mamografi
Ketiga jenis tes ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan kanker payudara yang merupakan pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) idealnya dilakukan setiap bulan, pada hari ke-5 s/d 7 setelah menstruasi—ketika payudara tidak lagi mengeras dan terasa nyeri. Bisa juga, Anda melakukan SADANIS (pemeriksaan payudara secara klinis) yang dilakukan oleh dokter, untuk membantu Anda menemukan kelainan pada payudara Anda. Pemeriksaan klinis dalam bentuk USG payudara dan mamografi akan diperlukan apabila Anda menemukan benjolan, pengerasan, atau hal-hal tidak normal lainnya setelah melakukan pemeriksaan SADARI.
Baca juga: Yuk, Deteksi Kanker Payudara dengan SADARI
4. Pap smear
Wanita yang sudah aktif secara seksual perlu melakukan pap smear secara teratur. Pap smear dilakukan dengan cara memeriksa sel-sel leher rahim, untuk mendeteksi adanya infeksi atau sel-sel abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengusap spatula pada dinding leher rahim. Pap smear idealnya dilakukan setiap setahun sekali. Jika hasil pemeriksaan selalu baik (negatif) setelah 3 tahun berturut-turut, maka frekuensinya bisa dikurangi menjadi 2-3 tahun sekali.
5. Cek kepadatan tulang
Dibandingkan pria, wanita lebih rentan mengalami kondisi pengeroposan tulang (osteoporosis). Ini penting diperhatikan, terutama oleh wanita berusia di atas 35 tahun—yakni ketika kepadatan tulang mengalami penurunan secara bertahap. Untuk mengantisipasi serangan osteoporosis, lakukan cek kepadatan tulang setiap 3 tahun sekali. Jangan lupa juga menerapkan pola makan sehat dan berolahraga secara teratur untuk membantu mempertahankan kekuatan tulang.
Baca juga:
4 Manfaat Membuat Food Diary untuk Kesehatan Holistik
Mama-Papa Sudah Divaksin COVID-19, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
3 Rutinitas Ini Buat Tubuh Sehat Sampai Tua
Foto: Foto Search
Updated: Nov 2021
Topic
#duniamama #kesehatan #selfcare