Manfaat Sehat Punya Teman
Selain menjadi tempat curhat yang seru dan setia setiap saat, memiliki teman memiliki manfaat lain, lho, Ma, terutama bagi kesehatan.
Teman membuat Anda bergerak
Sebuah penelitian pada tahun 2012 menemukan bahwa omelan dari teman ternyata lebih efektif daripada omelan mama Anda kalau berkaitan dengan urusan olahraga. Para partisipan penelitian yang mengaku sangat jarang beraktivitas fisik mengakui bahwa mereka butuh dan sangat menghargai dorongan semangat untuk mulai berolahraga dari teman-teman. Berolahraga bareng teman juga membantu Anda lebih berkomitmen, nggak enak kan membatalkan janji ketemuan dengan teman di kelas zumba atau di track lari?
Teman membuat Anda panjang umur
Maksudnya bukan orang yang punya banyak teman bakal hidup sampai 100 tahun, tapi beberapa penelitian menemukan bahwa ikatan social yang kuat berkaitan dengan angaka harapan hidup yang lebih panjang. Bahkan bagi para penderita kanker, sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan penderita kanker payudara yang bergabung dalam support group harapan hidupnya dua kali lebih panjang dibanding mereka yang tidak ikut support group.
Teman membuat Anda tenang
A shoulder to cry on, meski klise tapi ada benarnya. Saat sedang stress, curhat dengan teman bisa benar-benar membantu Anda melewati masa sulit. Para peneliti menemukan bahwa perempuan mengeluarkan hormone oksitosin saat stress, hormone tersebut menimbulkan reaksi ‘sembuhkan dan berteman” dibanding reaksi ‘melawan atau lari’ yang sering terjadi pada laki-laki. Makanya perempuan cenderung curhat kepada teman saat stress dan curhat itu sendiri mendorong terlepasnya lebih banyak oksitosin yang berefek menenangkan.
Teman menurunkan risiko penyakit jantung
Mungkin karena berteman membuat Anda merasa lebih tenang dan santai, maka efeknya baik untuk jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 menyimpulkan bahwa mereka yang tidak punya ikatan social yang kuat berisiko dua kali lebih besar menderita penyakit jantung.
Teman membuat Anda bergerak
Sebuah penelitian pada tahun 2012 menemukan bahwa omelan dari teman ternyata lebih efektif daripada omelan mama Anda kalau berkaitan dengan urusan olahraga. Para partisipan penelitian yang mengaku sangat jarang beraktivitas fisik mengakui bahwa mereka butuh dan sangat menghargai dorongan semangat untuk mulai berolahraga dari teman-teman. Berolahraga bareng teman juga membantu Anda lebih berkomitmen, nggak enak kan membatalkan janji ketemuan dengan teman di kelas zumba atau di track lari?
Teman membuat Anda panjang umur
Maksudnya bukan orang yang punya banyak teman bakal hidup sampai 100 tahun, tapi beberapa penelitian menemukan bahwa ikatan social yang kuat berkaitan dengan angaka harapan hidup yang lebih panjang. Bahkan bagi para penderita kanker, sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan penderita kanker payudara yang bergabung dalam support group harapan hidupnya dua kali lebih panjang dibanding mereka yang tidak ikut support group.
Teman membuat Anda tenang
A shoulder to cry on, meski klise tapi ada benarnya. Saat sedang stress, curhat dengan teman bisa benar-benar membantu Anda melewati masa sulit. Para peneliti menemukan bahwa perempuan mengeluarkan hormone oksitosin saat stress, hormone tersebut menimbulkan reaksi ‘sembuhkan dan berteman” dibanding reaksi ‘melawan atau lari’ yang sering terjadi pada laki-laki. Makanya perempuan cenderung curhat kepada teman saat stress dan curhat itu sendiri mendorong terlepasnya lebih banyak oksitosin yang berefek menenangkan.
Teman menurunkan risiko penyakit jantung
Mungkin karena berteman membuat Anda merasa lebih tenang dan santai, maka efeknya baik untuk jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 menyimpulkan bahwa mereka yang tidak punya ikatan social yang kuat berisiko dua kali lebih besar menderita penyakit jantung.
