Lebih Baik Khawatir daripada Meremehkan
Periode penting pada anak biasanya jadi sumber stres mama baru. Di satu sisi, grafik pertumbuhan membantu Anda mengukur sampai di mana perkembangan anak Anda., namun grafik ini bisa mengalihkan perhatian Anda dari perjalanan emas pertumbuhan anak yang sesungguhnya.
Dipicu oleh berbagai informasi dari internet dan mungkin juga dengan membanding-bandingkan anak dengan anak lainnya, pikiran Anda bisa berkelana ke arah yang menakutkan jika anak Anda tidak mencapai periode penting pada waktu seharusnya. Apakah anak saya normal? Demikian kita jadi bertanya-tanya.
Ketahuilah Ma, sesungguhnya “normal” pada pertumbuhan anak punya arti luas dan berubah-ubah seiring pertumbuhan anak. Jadi, bagaimana kita tahu anak normal atau tidak?
“Hindari persepsi!” demikian saran Dr.dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), dari Divisi Tumbuh Kembang Anak RS Dr. Soetomo, Surabaya. Orangtua sebaiknya tahu ukuran yang benar dan parameter yang normal.
“Hanya dengan membandingkan anak Anda dengan anak tetangga yang usianya sebaya namun lebih besar, Anda berkesimpulan anak Anda kurus karena makannya kurang. Belum tentu itu benar, lihat dulu grafik pertumbuhan berat badan dan tinggi badan anak, plot dengan benar, kalau kurvanya naik dan masih dalam garis normal berarti anak sehat dan normal pertumbuhannya”.
Perlu diingat, developmental milestones itu bukan titik pasti. Berjalan misalnya, walaupun anak-anak biasanya berjalan di usia 12 - 13 bulan, namun batas normal sebenarnya paling cepat 9 bulan dan paling lama 17 bulan.
“Meski begitu, lebih baik orangtua yang khawatir daripada orangtua yang meremehkan,” lanjut Dr. Ahmad. “Ada kasus anak yang setelah diperiksa memang dinyatakan terlambat bicara, orangtuanya malah menganggap itu wajar karena dulu papanya juga terlambat bicara. Ini juga tidak benar, kalau dulu orangtuanya terlambat bicara ya jangan sampai anaknya juga terlambat bicara,” tegas Dr. Ahmad lagi.
Dr. Ahmad menyarankan agar orangtua memonitor pertumbuhan anak secara regular terutama pada dua tahun pertama. Semakin dini keterlambatan tumbuh kembang terdeteksi dan semakin dini ditangani, maka kesempatan anak untuk tumbuh normal juga makin besar.