Ibu Sering Merasa Terisolasi, Ini 6 Langkah Mengatasinya
Tidak sedikit perempuan yang sering merasa kesepian setelah menjadi ibu. Peran baru sebagai seorang ibu memang rentan membuat perempuan mengalami perasaan terisolir. Bagaimana tidak, mengurus semua kebutuhan anak, mengelola pekerjaan rumah, menyusui bila Anda memiliki seorang bayi, dan bekerja, semuanya menyita waktu Anda.
Jika ada waktu, alih-alih menggunakannya untuk bersosialisasi, Anda memilih untuk beristirahat atau mengambil jeda untuk sendirian. Bahkan, jika Anda punya waktu untuk bersosialiasi dengan teman-teman, tak jarang Anda mengisinya dengan perasan bersalah lantaran harus meninggalkan keluarga di rumah. Apakah Mama juga begini?
Rachel Gurevich, penulis buku The Doula Advantage: Your Complete Guide to Having an Empowered and Positive Birth with Help of a Professional Childbirth Assistant mengatakan bahwa semua keterbatasan yang dimiliki seorang ibu untuk terhubung dengan orang lain dan dunia luar tak ayal membuat mereka merasa terisolasi. Pada gilirannya, perasan terisolasi ini membawa dampak yang tak baik, salah satunya adalah risiko stres.
Nah, untuk mengatasi perasaan isolasi tersebut, Mama butuh lebih terhubung. Berikut ini Rachel memberikan tip untuk Anda yang sedang berjuang dengan perasaan ini:
1. Utarakan
Merasa terasing itu menyakitkan. Jangan ragu untuk memberi tahu seseorang tentang perasaan Anda. Tak perlu ragu dianggap berlebihan sebab ini adalah hal yang wajar. Ingatlah bahwa merasa kesepian tidak membuat Anda menjadi ibu yang buruk.
Anda bisa berbicara pada siapa pun yang Anda percaya, seperti pasangan Anda, sahabat Anda, kerabat, atau bahkan dokter Anda. Untuk Papa, pelajari cara menjadi tempat curhat ternyaman untuk istri Anda.
Berbicara tentang perasaan terisolasi ini Anda dapat membantu Anda merasa tidak sendiri. Orang yang Anda ajak bicara mungkin memiliki pendapat tentang bagaimana Anda bisa terhubung dengan lebih banyak dan dunia luar.
Baca juga: 5 Kiat Mendengarkan dengan Penuh Empati agar Pasangan Merasa Dipahami
2. Masukkan ‘Koneksi’ Sebagai Daftar Jadwal AndaKebutuhan untuk interaksi sosial adalah hal yang penting. Hal ini sama pentingnya dengan kebutuhan Anda untuk makan atau tidur. Interaksi sosial Anda juga dapat memengaruhi kesehatan fisik Anda.
Koneksi bukan hanya baik untuk diwujudkan. Itu adalah suatu keharusan. Oleh karenanya, Anda harus menjadikannya prioritas. Masukkan ‘koneksi’ ke dalam jadwal Anda, misalnya bertemu dengan teman seminggu sekali atau berkunjung ke rumah orang tua setiap akhir pekan, dan lain sebagainya. Ini akan lebih membantu Anda menaatinya.
3. Bergabung dengan Grup Para Mama
Terkadang, kehadiran anak membuat koneksi Anda dengan teman lama menjadi tidak satu frekuensi lagi. Misalnya saja bila anak Anda tidak sebaya dengan anak teman, maka akan sedikit kemungkinan Anda beririsan kebutuhan. Oleh karenanya, cobalah untuk bergabung dengan grup para Mama, misalnya saja di sekolah anak Anda. Ada banyak manfaat Pertemanan Para Ibu yang bisa Anda dapatkan.
4. Lakukan Me Time
Ingat hal-hal kecil yang mungkin Anda hilangkan setelah menjadi Mama? Tak jarang, perasaan terisolasi muncul bukan hanya karena berjarak dengan orang lain dan dunia luar, melainkan karena Anda juga tidak terhubung dengan diri Anda sendiri. Kembalikan hal-hal tersebut dengan mengambil me time.
Diskusikan dengan pasangan untuk membagi tugas menjaga anak selagi Anda melakukan apa yang membuat Anda lebih terhubung dengan diri sendiri. Baca 6 Trik Mewujudkan Me Time bagi Mama yang Terlalu Sibuk untuk membuat rencana yang lebih detail.
5. Conference Call
Bila tidak mungkin bertemu dengan orang-orang secara langsung, Anda bisa saja membuat conference call bersama teman-teman yang membuat Anda terhibur.
6. Jangan Biarkan Perfeksionisme Menghantui Anda
Si sulung sekolah, si adik sedang tidur siang. Jangan biarkan perfeksionisme menghantui Anda. Cobalah untuk berhenti sejenak dari upaya keras untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah dalam waktu singkat yang menguras energi Anda. Ini akan membuat Anda semakin merasa kesepian dan terisolasi.
Baca juga: Working Mom dan Milenial Rentan Menjadi Orang Tua Perfeksionis
Baca juga:
8 Tanda Orang Tua Perfeksionis
Orang Tua Bahagia, Kunci Kesehatan Mental Anak
6 Perhatian Suami yang Buat Istri Merasa Berharga
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK
Topic
#duniamama #selfcare