Emmanuella Mila: Anak Lebih Komunikatif Karena Dongeng
Setiap anak memiliki dunia imajinasinya sendiri, hingga orang tua terkadang kesulitan menembus batas imajinasinya. Namun, nyatanya, ada banyak cara untuk masuk ke ruang imajinasi si kecil, lho, Ma! Salah satunya adalah dengan mendongeng.
Mendongeng pun ternyata sangat bermanfaat untuk menjalin quality time dengan si kecil, serta menjadi media untuk mendidik anak sejak masih di dalam kandungan. Hal itulah yang menjadi salah satu misi utama Emmanuella Mila lewat komunitas Rumah Dongeng Pelangi yang ia dirikan pada 2010.
Mila, sapaan akrab mama dari seorang putri yang berusia 8 tahun ini bertekad menjadikan dongeng sebagai sarana pendidikan anak-anak Indonesia. Ia ingin menjadikan dongeng sebagai media yang dapat membangun karakter anak, sebab dongeng memiliki banyak manfaat positif. Selain itu, Rumah Dongeng Pelangi juga mengajarkan guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) untuk bisa mendongeng bagi anak-anak, dengan materi dongeng beragam, mulai dari cerita rakyat, fabel, hingga tematik, seperti transportasi, Hari Bumi, dan lain-lain.
Kepada Parenting Indonesia, Mila berbagi mengenai kegiatan-kegiatan di komunitas yang ia dirikan, keseruannya mendidik anak-anak lewat dongeng, serta cara ia menyeimbangkan kesibukannya di komunitas dan waktu untuk keluarganya sendiri.
Mengapa Anda mendirikan komunitas mendongeng?
Sebab saya yakin, apa pun yang kita lakukan bersama-sama akan jauh lebih bermanfaat. Visi dan misi saya sejak awal adalah mengedukasi anak-anak Indonesia melalui dongeng. Pasti kebayang, peer saya juga cukup banyak, tapi yang penting dalam menyebarkan manfaat dongeng ini, kita tak hanya harus mendekati anaknya, namun juga harus mendekati orang tua, guru, serta pembina panti, agar mereka bisa menjadi contoh. Karena saya yakin, pendidikan dan materi pembelajaran lebih mudah diserap melalui dongeng.
Apa yang mendorong Anda aktif mendongeng?
Sebenarnya ini berkaitan dengan masa kecil saya dulu. Ayah saya, yang notebene guru, gemar sekali mendongeng untuk saya. Dongeng yang diceritakan sangat beragam, mulai dari cerita rakyat dan cerita sehari-hari. Dari situ, nilai-nilai kejujuran sekaligus Ayah ajarkan kepada saya hingga membekas sampai sekarang. Saat itu saya merasa memiliki banyak quality time dengan Ayah. Nah, ketika saya punya anak, saya berkeinginan menerapkan hal tersebut untuk anak saya. Sejak ia masih dalam kandungan, saya selalu membiasakan membaca cerita dongeng untuknya, hingga saat ini. Dokter bilang, hal tersebut sangat baik untuk bayi, dan ternyata terbukti, ketika ia tumbuh besar, ia bisa merespons obrolan dengan saya dan suami dengan lebih baik. Dari situ, kemudian saya berniat menyebarkan hal-hal positif dari mendongeng ke seluruh anak di Indonesia.
Seperti apa pengaruh dongeng terhadap anak Anda?
Dia jadi lebih komunikatif, kosakatanya lebih banyak dan mudah bersosialisasi dengan orang lain. Di usia 8 tahun seperti saat ini, dia sudah bisa diajak tukar pikiran dengan orang tuanya dengan menceritakan apa yang terjadi di sekolah dan sekitarnya setiap hari.
Apa saja buku dongeng bacaan favorit Anda dan anak di rumah?
Seri Si Ben Beruang dan Arlin. Masing-masing memiliki 12 seri, yang sangat disukai oleh anak saya. Ia pun tak jarang sering meminta saya mengulang buku cerita yang sama.
Apakah ayahnya juga suka ikut mendongeng?
Hehehe… kalau ayahnya tidak suka mendongeng. Anak saya juga maunya diceritakan dongeng oleh saya. Tapi suami saya itu sangat mendukung kegiatan mendongeng saya, dengan secara sukarela membantu saya membuat wayang dan boneka sebagai media mendongeng di depan anak-anak.
Baca juga: 4 Buku yang Mengajak Anak Mengenal Dunia Sekitarnya
Topic
#MamaHebat