Efek Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba tak hanya berdampak pada pengguna atau pecandunya tapi juga berdampak pada keluarga dan lingkungannya. Kasus terbaru adalah penelantaran 5 orang anak di daerah Cibubur akibat kedua orang tuanya mengonsumsi sabu-sabu. Warga di lingkungan perumahan kelas menengah atas tersebut merasa tidak nyaman dan prihatin melihat seorang anak usia 8 tahun terpaksa ‘menggelandang’ di kompleks perumahan tempat tinggalnya karena tidak diijinkan masuk rumah selama sebulan oleh kedua orangtuanya. Dilaporkan ke KPAI dan polisi, rumah orangtua anak tersebut pun digerebek demi menyelamatkan si anak dan 4 saudara kandungnya.
Aparat kaget menemukan kondisi rumah sangat berantakan, sampah dan makanan menjadi satu sehingga nyaris seperti kandang, bukan sebagai tempat tinggal layak bagi anak-anak. Polisi menemukan narkoba jenis sabu dan alat hisapnya di rumah tersebut. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, dipastikan orangtua kelima anak tersebut merupakan pengguna sabu.
Efek yang diinginkan pengguna dari narkoba jenis tersebut adalah euforia, peningkatan kepercayaan diri dan konon peningkatan kreativitas. Tapi sabu juga menimbulkan rasa gelisah, paranoid, halusinasi, kelelahan berat dan kecemasan hebat, perasaan dikejar-kejar atau dibicarakan orang, rasa permusuhan dan agresivitas. Efek psikologis dari penggunaan sabu kedua orangtuanya tentu sangat berpengaruh dalam pola pengasuhan kelima kakak-beradik yang ditelantarkan tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Charliyan sampai terharu melihat kondisi anak-anak tersebut, “Hal ini yang membuat kita harus membuka mata. Hanya karena narkoba mereka jadi telantar dan kurang kasih sayang. Itulah, kalau memakai narkoba, efeknya bukan buruk buat diri sendiri, tapi juga buruk buat anak,” ujarnya dalam sebuah wawancara setelah mengunjungi anak-anak tersebut.