Baru-baru ini mendadak daun ubi jalar jadi trending topic. Broadcast message berisi khasiatnya yang cespleng menaikkan trombosit darah pada pasien DBD menyebar bagai virus. Kini daun ubi jalar jadi terkenal. Padahal sebelumnya tak banyak yang tahu bahwa tak hanya umbinya (yang kita kenal dengan ubi), tetapi daun ubi jalar pun bisa dimakan, bahkan berkhasiat.
 
Sambal Brambang Asam yang populer di Solo ini dibuat dari campuran cabai merah, bawang merah, terasi, dan air asam jawa, disajikan sebagai cocolan lalap daun ubi jalar. Selain umbinya, Jepang dan Korea kabarnya juga mengimpor daun ubi jalar dari Indonesia.
 
KANDUNGAN GIZI:
Selain serat, daun ubi jalar mengandung karbohidrat, protein, kalsium, dan zat besi. Selain itu, kandungan beta karoten dan luteinnya juga sangat baik untuk kesehatan mata. Sayuran ini juga memiliki kadar vitamin E, vitamin C, dan vitamin B1, B2, dan B6 yang cukup tinggi.  cukup tinggi bermanfaat sebagai antiaging atau menghambat penuaan.
 
Vitamin B6 disebut-sebut sebagai ‘agen’ yang menjadikan daun ubi jalar bisa menjadi suplemen untuk menaikkan trombosit, sebab vitamin ini memiliki peran penting dalam metabolisme sel darah merah. Juga mengandung polifenol yang dapat mencegah penyakit jantung. Daun ini disebut-sebut berpotensi menurunkan kadar gula darah pada penderita diebetes tipe II. Di Cina, Pakistan, dan India, rebusan daun ubi jalar digunakan untuk menghilngkan diare, sakit perut, mual, dan demam.
 
Lumatan daun segarnya untuk mengatasi luka bakar ringan dan rendaman daunnya (tanpa dipanaskan) untuk meringankan gejala sesak nafas pada penderita asma.
 
TIP MASAK:
Pilih daun ubi jalar yang masih muda dan segar. Setelah dimasak, teksturnya mirip kangkung, tetapi agak berlendir. Waktu memasaknya tidak boleh berlebihan karena akan membuat daun menjadi terlalu lunak dan semakin berlendir. Bisa juga merebus dulu daun ubi jalar (yang agak tua) sebelum diolah, supaya tekturnya lebih lembut.  

Foto: TPG News